Friday, June 13, 2014

proposal Tesis "Pemanfaatan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer dan Motivasi Belajar"

proposal Tesis "Pemanfaatan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer dan Motivasi Belajar"
BAB I
PENDAHULUAN


A.  LATAR BELAKANG
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaruan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para pendidik dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang ada atau dapat disediakan oleh sekolah dan tidak menutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Penggunaan media pembelajaran merupakan suatu keharusan dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran.
Pembelajaran disekolah saat ini mulai disesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi, sehingga terjadi perubahan dan pergeseran paradigm pendidikan. Perkembangan pesat dibidang teknologi informasi khususnya internet mempercepat aliran ilmu pengetahuan yang menembus batas-batas dimensi ruang, waktu, birokrasi, dan kemapanan.
Program-program di internet bukan hanya menampilkan data dan informasi yang dapat ditransmisikan dengan kecepatan tinggi, tetapi juga ilmu pengetahuan yang dapat diakses secara cepat oleh penggunanya. Tentu saja kondisi ini berpengaruh pada kebiasaan dan budaya pendidikan yang dikelola selama ini. Kemajuan dan perkembangan teknologi sudah demikian menonjol, sehingga penggunaan alat-alat bantu mengajar seperti audio, maupun video visual serta perlengkapan sekolah disesuaikan dengan perkembangan zaman dan disesuaikan dengan  tuntutan kurikulum.
Saat ini komputer bukan lagi merupakan barang mewah, Pada awalnya komputer dimanfaatkan di sekolah sebagai penunjang kelancaran pekerjaan bidang
administrasi dengan memanfaatkan software Microsoft word, excel dan access.
Dengan masuknya materi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam kurikulum baru, maka peranan komputer sebagai salah satu komponen utama dalam TIK mempunyai posisi yang sangat penting sebagai salah satu media pembelajaran.
Fisika merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan yang berpengaruh terhadap kemajuan teknologi. Pemahaman dan penguasaan konsep fisika yang baik dan benar pada peserta didik akan dapat memberikan kontribusi yang tepat terhadap kemajuan IPTEK. Konsep fisika yang baik dan benar dapat diwujudkan melalui pendidikan yang dilaksanakan menurut pendekatan, strategi, metode dan media yang tepat dalam proses pembelajaran.
Penguasaan konsep fisika peserta didik masih sangat dangkal merupakan kenyataan yang ada di lapangan. ”Peserta didik tidak memahami melainkan menghafalkan konsep abstrak yang disajikan pendidik dalam bentuk persamaan matematika” (Nugraha, 2004). Pemahaman terhadap konsep fisika yang dangkal menyebabkan peserta didik selalu merasa kesulitan belajar fisika dan cenderung kurang menyenangi pelajaran fisika. Pada setiap pokok bahasan yang memiliki tingkat kesulitan yang berbeda, peserta didik cenderung mengalami kesulitan yang sama. Hal ini berlaku juga pada materi termodinamika yang ditunjukkan dengan hasil belajar fisika yang masih rendah karena belum mencapai kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan sekolah. Berikut hasil belajar fisika peserta didik selama 3 tahun terakhir :
Tabel 1.1 Nilai rata-rata kompetensi dasar Terodinamika
MA Negeri  Sintang
No.
Tahun Pelajaran
Nilai Rata-rata
Ktiteria Ketuntasan Minimal
1.



2.



3.




Penyebab lain peserta didik tidak mampu menerapkan konsep fisika adalah mereka belum mampu mengerjakan soal yang sedikit berbeda dengan contoh soal buatan pendidik. Padahal soal-soal yang dibuat pendidik pada saat ulangan harian maupun ulangan semester bentuknya mirip (sedikit berbeda) dengan contoh soal yang dibuat pendidik pada saat pembelajaran. Peserta didik seharusnya dapat menerapkan konsep fisika yang telah dipelajari untuk menyelesaikan soal-soal buatan pendidik. Oleh karena peserta didik itu perlu memiliki pengalaman yang bervariasi dalam membuat soal dan penyelesaiannya.
Selai itu, rendahnya pemerolehan hasil belajar mata pelajaran fisika sebagai akibat dari perangkat pembelajaran belum dimanfaatkan sepenuhnya seperti media pembelajaran pemerolehan hasil belajar fisika dapat naik apabila peserta didik dirangsang dengan media pembelajaran interaktif, sehingga peserta didik tidak hanya mendengarkan pendidik berceramah saja.
Untuk mencapai peningkatan pemerolehan hasil belajar tersebut pendidik dituntut menggunakan berbagai cara dalam pembelajaran, salah satunya adalah penggunaan media pembelajaran. Media pembelajaran saat ini yang dirasa menarik bagi peserta didik adalah dengan menggunakan media pembelajaran interaktif.
”Pendidik dalam pembelajaran adalah mediator dan fasilitator dalam pembentukan pengetahuan dan pemahaman peserta didik” (Suparno, 1997). Tugas pendidik adalah membelajarkan peserta didik yaitu mengkondisikan peserta didik agar belajar aktif sehingga potensi dirinya (kognitif, afektif dan konaktif) dapat berkembang dengan maksimal. ”Belajar aktif melalui partisipasi dalam setiap kegiatan pembelajaran akan membentuk kompetensi yaitu kemampuan peserta didik untuk melakukan sesuatu yang positif” (Suherman, 2004). Pemilihan media yang tepat oleh pendidik akan sangat menunjang jika dikolaborasi dengan metode yang memanfaatkan kemampuan peserta didik. Karakteristik peserta didik yang berbeda-beda dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran. 
Metode dan media pembelajaran merupakan suatu konsep yang harus dimiliki oleh setiap pendidik. Metode dan media pembelajaran yang tepat sangat berperan demi terciptanya tujuan dari pembelajaran itu sendiri. Metode yang digunakan oleh para pendidik pada prinsipnya masih sama, yaitu dengan cara ceramah tanpa menggunakan media lain. Peserta didik akan mengalami kejenuhan dengan metode tersebut karena tidak semua peserta didik memiliki kemampuan yang sama dalam menerima penjelasan yang diberikan oleh pendidik. 
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini memungkinkan pembelajaran fisika diarahkan sesuai tuntutan Kurikulum yang menekankan pembelajaran berpusat pada siswa (student-centered). Media pembelajaran interaktif, memungkinkan peserta didik untuk melakukan interaksi dengan program yang ada. Penggunaan media pembelajaran interaktif memberikan motivasi terhadap peserta didik untuk lebih tertarik terhadap pelajaran yang akan disampaikan, penggunaan media pembelajaran interaktif menimbulkan kegairahan peserta didik selama penggunaannya tepat dan sesuai dengan topik yang disampaikan. Dengan adanya motivasi kemungkinan prestasi peserta didik akan meningkat.
Pemerolehan hasil belajar juga mempunyai kaitan erat dengan motivasi belajar yang dimiliki peserta didik, sehingga cara-cara mengajar yang dikembangkan pendidik akan lebih terserap dan terkesan difikiran peserta didik apabila ada dorongan psikologis dari peserta didik itu sendiri. Sekolah sebagai organisasi yang mendelegasikan kewenangan kepemimpinan kepada pendidik dalam kegiatan proses belajar mengajar di kelas, senantiasa menuntuk peran aktif untuk menumbuhkan motivasi belajar demi tercapainya tujuan bersama yaitu peningkatan premerolehan hasil belajar.
Jadi, Motivasi merupakan suatu proses psikologis yang mencerminkan interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang terjadi pada diri seseorang. Dan motivasi sebagai proses psikologis timbul diakibatkan oleh faktor di dalam diri seseorang itu sendiri yang disebut intrinsik atau faktor dari luar yang disebut faktor ekstrinsik.
Pendidik dituntut kreatif memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengubah model pembelajaran. Pembelajaran, Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM) dapat terwujud dengan media teknologi informasi. Melalui kreativitas pendidik, konsep-konsep fisika yang tadinya nampak membosankan dapat menarik minat peserta didik untuk mempelajari. Disamping itu, peserta didik menjadi paham dengan konsep yang diajarkan sehingga lebih kritis, kreatif dan dapat mengeksplorasi alam sesuai kemampuannya. 
Namun pada kenyataannya penggunaan media pembelajaran interaktif masih terdapat berbagai kendala, antara lain: tidak semua pendidik mampu menggunakannya, selain itu jumlah media pembelajaran interaktif di Madrasah Aliyah Negeri Sintang jumlahnya masih sangat kurang.
Media interaktif berbasis komputer pada saat ini dikembangkan dengan pemanfaatan komputer sebagai panduan (computer assisted instruction). Perkembangan teknologi dan informasi yang pesat saat ini sangat memungkinkan pendidik mendesain pembelajaran yang dapat meminimalkan kehadiran pendidik. pendidik sebagai fasilitator dapat mengkonstruksi pembelajaran berbasis komputer yang dapat dilakukan secara mandiri oleh peserta didik. Melalui media interaktif berbasis komputer peserta didik segera mendapat feedback melalui komputer dan latihan dapat dilakukan berulang sesuai dengan kemampuan peserta didik. Media pembelajaran interaktif dengan panduan komputer melibatkan pengguna dalam aktivitas-aktivitas yang menuntut proses mental didalam pembelajaran. Sejalan dengan pendapat Hooper (2002), media interaktif berbasis komputer adalah paket media interaktif yang di dalamnya terdapat langkah-langkah instruksional yang didesain untuk melibatkan pengguna secara aktif di dalam proses pembelajaran.
Setiap peserta didik memiliki karakteristik berbeda yang muncul dari dalam diri (internal) maupun dari luar (eksternal) sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. Salah satu karakteristik peserta didik yang menarik dari dalam diri dan dapat diperkuat dari luar yaitu motivasi belajar. Peserta didik yang memiliki motivasi belajar tinggi lebih mudah mengembangkan minat dan kemauan secara sadar untuk belajar sehingga akan lebih baik menguasai pembelajaran melalui media interaktif berbasis komputer. Kesadaran untuk memahami, menguasai dan mengaplikasikan dalam permasalahan yang terkait merupakan kunci sukses untuk menyelesaikan tiap bagian pada pembelajaran mandiri. “Umpan balik yang diberikan dengan cepat tampak dan efisien pada media interaktif berbasis komputer sangat tepat untuk peserta didik yang memiliki motivasi belajar tinggi” (Moh. Asrori, 2008).
Untuk mengetahui bahwa proses pembelajaran dapat berlangsung dan penguasaan konsep peserta didik tercapai maka diperlukan alat ukur keberhasilan peserta didik dalam belajar yaitu dengan tes pemerolehan hasil belajar. “Tes pemerolehan hasil belajar merupakan salah satu alat pengukuran dibidang pendidikan yang sangat penting artinya sebagai sumber informasi guna mengambil keputusan” (A’yun, 2007: 8). Menurut Gronlund (1977), “tes harus mengukur pemerolehan hasil belajar yang telah dibatasi dengan jelas, berisi item-item yang cocok untuk mengukur hasil belajar yang diinginkan”. Oleh karena itu perlu dipilih soal-soal yang benar-benar dapat mengukur kemampuan peserta didik dalam pemahaman tentang materi termodinamika.
Berangkat dari gambaran kondisi nyata di atas penulis tertarik mengadakan penelitian tentang Pengaruh Pemanfaatan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer dan Motivasi Belajar Terhadap Pemerolehan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas XI IPA MA Negeri Sintang.


B.  Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1.    Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi memungkinkan pendidik untuk melakukan inovasi dalam pembelajaran.
2.    Dalam pengajaran fisika banyak peserta didik yang kurang memahami konsep fisika,
3.    Kurangnya pemanfaatan media pembelajaran interaktif pada proses pembelajaran.
4.    Fisika masih dianggap sebagai mata pelajaran yang abstrak, membosankan dan terlau sulit dipahami oleh sebagian besar peserta didik.
5.    Materi fisika dengan pokok bahasan Termodinamika merupakan salah satu materi yang masih sulit dipahami peserta didik sehingga pemerolehan hasil belajar masih rendah.
6.    Pendidik menggunakan metode ceramah tanpa variasi media dalam pembelajaran.
7.    Pendidik pesimis untuk mencoba metode dan media yang bervariasi dalam pembelajaran.
8.    Sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah belum optimal dimanfaatkan untuk pembelajaran fisika.

C.  Pembatasan Masalah
Adapun pembatasan masalah yang ada yaitu:
1.    Materi fisika yang dipilih dalam penelitian ini adalah Termodinamika, materi kelas XI IPA SMA/MA sesuai dengan KTSP 2006 yang diterapkan di MAN Sintang.
2.    Prestasi belajar fisika dibatasi pada pokok bahasan yang sesuai dengan materi penelitian.
3.    Media audiovisual yang dimaksud adalah media yang sudah terinstal di komputer dan dioperasikan dengan software pendukung dengan format swf.
4.    Media interaktif berbasis komputer yang dimaksud adalah software pembelajaran mandiri yang didesain khusus pada pokok bahasan yang sesuai dengan materi penelitian. Media ini dioperasikan dengan panduan komputer (computer assisted instruction).
5.    Motivasi berprestasi peserta didik dibatasi pada tingkat tinggi dan rendah yang dimiliki oleh peserta didik kelas XI IPA MAN  Sintang.


D.  Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, dan untuk memperoleh pernyataan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti, maka dibuat beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1.    Apakah ada pengaruh pembelajaran fisika menggunakan media audiovisual dan media interaktif berbasis komputer terhadap pemerolehan hasil belajar peserta didik?
2.    Apakah ada pengaruh motivasi belajar terhadap pemerolehan hasil belajar peserta didik?
3.    Apakah ada interaksi antara motivasi belajar dengan pembelajaran menggunakan media audiovisual dan media interaktif berbasis komputer terhadap pemerolehan hasil belajar peserta didik?
4.    Apakah ada interaksi antara motivasi berprestasi peserta didik dengan pembelajaran menggunakan media audiovisual dan media interaktif berbasis komputer terhadap pemerolehan hasil belajar peserta didik?


E.  TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan beberapa rumusan masalah di atas, adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1.    pengaruh pembelajaran fisika menggunakan media audiovisual dan media interaktif berbasis komputer terhadap pemerolehan hasil belajar peserta didik pada materi Termodinamika di kelas XI IPA MAN Sintang.
2.    pengaruh motivasi belajar terhadap pemerolehan hasil belajar peserta didik pada materi Termodinamika di kelas XI IPA MAN Sintang.
3.    Interaksi antara motivasi belajar dengan pembelajaran menggunakan media audiovisual dan media interaktif berbasis komputer terhadap pemerolehan hasil belajar peserta didik pada materi Termodinamika di kelas XI IPA MAN Sintang.
4.    Interaksi antara motivasi berprestasi peserta didik dengan pembelajaran menggunakan media audiovisual dan media interaktif berbasis komputer terhadap pemerolehan hasil belajar peserta didik pada materi Termodinamika di kelas XI IPA MAN Sintang.


F.   Manfaat Peneli tian
1.    Manfaat Teoritis
a.    Menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang pengaruh pembelajaran fisika  menggunakan media audiovisual dan media interaktif berbasis komputer ditinjau dari motivasi belajar peserta didik terhadap pemerolehan hasil belajar.
b.    Sebagai bahan pertimbangan dan bahan masukan serta acuan bagi penelitian di bidang pendidikan selanjutnya. 
2.    Manfaat Praktis
a.    Memberikan pengalaman yang berbeda pada peserta didik dalam pembelajaran fisika untuk meningkatkan kemampuan serta menggali potensi yang ada untuk meningkatkan pemerolehan hasil belajar. 
b.    Memberikan masukan kepada pendidik fisika dalam rangka memilih media pembelajaran fisika untuk meningkatkan pemerolehan hasil belajar peserta didik.
c.    Memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi sekolah dalam rangka perbaikan proses pembelajaran mata pelajaran fisika khususnya dan mata pelajaran lain pada umumnya.




















No comments:

Post a Comment