Wednesday, June 11, 2014

Latar belakang Skripsi "Absensi Koperasi menggunakan Bar Kode"



Sebelum di kenalkannya alat pengontrol, perkantoran/perusahaan masih menggunakan sepenuhnya tenaga manusia untuk menjalankan semua tugasnya. Hal ini tentu saja tidak efisien karena membutuhkan waktu yang lebih lama dan keakuratan data yang kurang terjamin. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia telah berhasil menemukan alat pengontrol otomatis sehingga semua dapat dilakukan tanpa harus dikontrol, salah satu peralatan otomatis itu adalah barcode, barcode merupakan sebuah kode mesin yang dapat dibaca. Bar coding adalah sebuah bentuk artificial identifier. Barcode merupakan sebuah kode mesin yang dapat dibaca barcode terdiri dari sebuah bentuk bar dan spasi (hitam dan putih) dalam rasio yang didefinisikan yang mempresentasikan karakter alphanumerik. Di awal perkembangannya, penggunaan kode baris dilakukan untuk membantu proses pemeriksaan barang-barang secara otomatis pada supermarket. Tetapi, saat ini kode baris sudah banyak digunakan dalam berbagai aplikasi seperti misalnya digunakan sebagai kartu identitas, kartu kredit dan untuk pemeriksaan secara otomatis pada perpustakaan, Kode baris digambarkan dalam bentuk baris hitam tebal dan tipis yang disusun berderet sejajar horisontal. Untuk membantu pembacaan secara manual dicantumkan juga angka-angka dibawah kode baris tersebut. Angka-angka tersebut tidak mendasari pola kode baris yang tercantum. Ukuran dari kode baris tersebut dapat diperbesar maupun diperkecil dari ukuran nominalnya tanpa tergantung dari mesin yang membaca. Alat yang digunakan untuk membaca barcode adalah barcode scanner. Penggunaan barcode scanner sangat mudah
sehingga pengguna hanya memerlukan sedikit latihan. Barcode scanner dapat membaca informasi/data dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi dari pada mengetikkan data dan barcode scanner memiliki tingkat ketelitian yang lebih tinggi.

Barcode juga dapat di aplikasikan sebagai mesin absensi yang sangat menguntungkan pada perkantoran/perusahaan misalnya, suatu perusahaan untuk mengetahui seorang pegawai yang hadir tanpa harus dilihat secara langsung kehadirannya. Dengan bantuan teknologi barcode tersebut maka dapat diketahui jam kehadiran dan waktu pulang yang tepat dan akurat maka dengan demikan seorang pimpinan atau juru bayar gaji dapat menghitung gaji yang diterima dengan berpedoman pada hasil scaner peralatan barcode absensi tersebut. Berdasarkan permasalahan di atas maka penulis tertarik merancang bangun Barcode absensi dan menyusun laporan akhir dengan judul “ABSENSI KOPERASI KARYAWAN PATRA PT. PERTAMINA MENGUNAKAN BARCODE BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 DAN IC MAX 232”

No comments:

Post a Comment