Friday, January 2, 2015

Pengelolaan Limbah Cair


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Permasalahan lingkungan hidup akan terus muncul secara serius diberbagai pelosok bumi sepanjang penduduk bumi tidak segera memikirkan dan mengusahakan keselamatan dan keseimbangan lingkungan. Demikian juga di Indonesia, permasalahan lingkungan hidup seolah-olah seperti dibiarkan menggelembung sejalan dengan intensitas pertumbuhan industri, walaupun industrialisasi itu sendiri sedang menjadi prioritas dalam pembangunan. Tidak kecil jumlah korban ataupun kerugian yang justru terpaksa ditanggung oleh masyarakat luas tanpa ada konpensasi yang sebanding dari pihak industri.
Walaupun proses perusakan lingkungan tetap terus berjalan dan kerugian yang ditimbulkan harus ditanggung oleh banyak pihak, tetapi solusinya yang tepat tetap saja belum bisa ditemukan. Bahkan di sisi lain sebenarnya sudah ada perangkat hokum yaitu Undang-Undang Lingkungan Hidup, tetapi tetap saja pemecahan masalah lingkungan hidup menemui jalan buntu. Hal demikian pada dasarnya disebabkan oleh adanya kesenjangan yang tetap terpelihara menganga antara masyarakat, industri dan pemerintah termasuk aparat penegak hukum.
Kesan pelik semakin jelas bisa dilihat apabila kita mencoba memperhatikan respon maupun persepsi para pihakn yang berwenang mengenai permasalahan lingkungn hidup, baik hakim, jaksa, kepolisian, pengacara, pengusaha maupun masyarakat umum. Respon dan persepsi mereka mengenai konsep, konteks, substansi dan pensangannan terhadap lingkungan hidup sangant berbeda dan beragam. Padahal untuk menangani suatu kasus lingkungn hidup, misalnya pencemaran suatu sungai, segnap pihak yang berwenang menanganinya harus mempunyai visi dan persepsi yang sama mengenai lingkungan hidup, sehingga bisa diperoleh solusi yang optimal dan dirasakan adil bagi berbagai pihak.

B.     Perumusan Masalah
Sebagaimana yang telah dikemukan diatas, dalam hal ini titik berat masalah yang dibahas pada:
1.      Bagaimana pengertian limbar cair industri
2.      Bagaimana jenis-jennis air limbah industri.
3.      Bagaimana sumber limbah cair industri.
4.      Bagaimana efek buruk air limbah industri.
5.      Bagaimana pengolahan limbah cair industri.

C.    Batasan Masalah
Dari rumusan masalah diatas, penulis membatasi pembahasan ini yaitu hanya mencakup sebagai berikut:
1.      Menjelaskan pengertian limbar cair industri.
2.      Menjelaskan jenis-jennis air limbah industri.
3.      Menjelaskan sumber limbah cair industri.
4.      Menjekaskan efek buruk air limbah industri.
5.      Menjelaskan pengolahan limbah cair industri.

D.    Tujuan Makalah
Dari batasan masalah diatas, penulis mempunyai tujuan sebagai berikut:
1.      Agar mengerti pengertian limbar cair industri.
2.      Agar mengerti jenis-jennis air limbah industri.
3.      Agar mengerti sumber limbah cair industri.
4.      Agar mengeri efek buruk air limbah industri.
5.      Agar mengerti pengolahan limbah cair industri.

E.     Manfaat Makalah
Penulis berharap, makalah ini bermanfaat secara teoretis maupun praktis. Dengan pengertian sebagai berikut:
1.      Secara teoritis
Penulis berharap makalah ini, bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca.
2.      Secara praktis
Penulis berharap makalah ini, bermanfaat menambah wawasan mengenai karbon monoksida.

F.     Prosedur Makalah
Adapun dalam penyusunan makalah ini, penulis menggunakan prosedur makalah sebagai berikut:
1.      Secara studi litiatur.
Studi litiatur maksudnya, berdasarkan reperensi yang sudah ada.
2.      Secara kualitatif.
Kualitatif  maksudnya, sesuai permasalah yang ada.
BAB II
ISI

A.     Pengertian
Air limbah adalah kotoran dari masyarakat dan rumah tangga dan juga yang berasal dari industri, air tanah, air permukaan serta buangan lainnya, dengan demikian air buangan ini merupakan hal yang bersifat kotoran umum.
B.      Jenis-Jenis Air Limbah
Air limbah berasal dari dua jenis sumber yaitu air limbah rumah tangga dan air limbah industri. Secara umum didalam limbah rumah tangga tidak terkandung zat-zat berbahaya, sedangkan didalam limbah industri harus dibedakan antara limbah yang mengandung zat-zat yang berbahaya dan yang tidak.
Untuk yang mengandung zat-zat yang berbahaya harus dilakukan penanganan khusus tahap awal sehingga kandungannya bisa di minimalisasi terlebih dahulu sebelum dialirkan ke sewage plant, karena zat-zat berbahaya itu bisa memetikan fungsi mikro organisme yang berfungsi menguraikan senyawa-senyawa di dalam air limbah. Sebagian zat-zat berbahaya bahkan kalau dialirkan ke sawage plant hanya melewatinya tanpa terjadi perubahan yang berarti, misalnya logam berat.
Penanganan limbah industri tahap awal ini biasanya dilakukan secara kimiawin dengan menambahkan zat-zat kimia yang bisa mengeliminasi zat-zat yang berbahaya.
C.    Sumber Limbah Cair
Limbah cair pabrik penyamaan berasal dari larutan yang digunakan unit pemprosesan itu sendiri yaitu perendaman air, penghilangan bulu, pemberian bubur kapur, perendaman ammonia, pengasaman, penyamaan, pemucatan, pembarian warna coklat, dan pewarnaan dan dari bekas cuci , tetesan serta tumpahan.
Penghilangan bulu dengan kapur dan sulfida biasanya merupakan penyumbang utama beban pencemaran dalam pabrik penyamaan. Limbah dengan BOD dan PTT tinggi berasal dari cairan bekas perendaman, cairan kapur bekas dan cairan penyamaan nabati. Ciran samak krom mengandung krom-trivalen kadar tinggi. Perendaman ammonia meninggalkan banyak campuran nitrogen-amonia dan sedikit bahan organic. Limbah cair dari operasi penghilangan bulu mengandung bulu dan sulfida.
D.     Efek Buruk Air Limbah
Sesuai dengan batasan air limbah yang merupakan benda sisa, maka sudah barang tentu bahwa air limbah merupakan benda yang sudah tidak dipergunakan lagi. Akan tetapi tidak berarti bahwa air limbah tersebut tidak perlu dilakukan pengelolaan, karena apabila limbah tersebut tidak dikelola secara baik akan dapat menimbulkan gangguan, baik terhadap lingkungan maupun terhadap kehidupan yang ada.
Air limbah sangat berbahaya terhadap kesehatan manusia mengingat bahwa banyak penyakit yang dapat ditularkan melalui air limbah. Air limbah ini ada yang hanya berfungsi sebagai media pembawa saja seperti penyakit kolera, radang usus, hepatitis infektiosa, serta schitosomiasis. Selain sebagai pembawa penyakit di dalam air limbah itu sendiri banyak terdapat bakteri patogen penyebab penyakit seperti:
a.       Virus
Menyebabkan penyakit polio myelitis dan hepatitis. Secara pasti modus penularannya masih belum diketahui dan banyak terdapat pada air hasil pengolahan (effluent) pengolahan air.
b.      Vibrio Cholera
Menyebabkan penyakit kolera asiatika dengan penyebaran melalui air limbah yang telah tercemar oleh kotoran manusia yang mengandung vibrio cholera.
c. Salmonella Typhosa a dan Salmonella Typhosa b
Merupakan penyebab typhus abdomonalis dan para typhus yang banyak terdapat di dalam air limbah bila terjadi wabah. Prinsip penularannya adalah melalui air dan makanan yang telah tercemar oleh kotoran manusia yang banyak berpenyakit typhus.

d. Salmonella Spp
Dapat menyebabkan keracunan makanan dan jenis bakteri banyak terdapat pada air hasil pengolahan.

e. Shigella Spp
Adalah penyebab disentri bacsillair dan banyak terdapat pada air yang tercemar. Adapun cara penularannya adalah melalui kontak langsung dengan kotoran manusia maupun perantaraan makanan, lalat dan tanah.

f. Basillus Antraksis
Adalah penyebab penyakit antrhak, terdapat pada air limbah dan sporanya tahan terhadap pengolahan.
g. Brusella Spp
Adalah penyebab penyakit brusellosis, demam malta serta menyebabkan keguguran (aborsi) pada domba.
h. Mycobacterium Tuberculosa
Adalah penyebab penyakit tuberculosis dan terutama terdapat pada air limbah yang berasal dari sanatorium.
i. Leptospira
Adalah penyebab penyakit weii dengan penularan utama berasal dari tikus selokan .
j. Entamuba Histolitika
Dapat menyebabkan penyakit amuba disentri dengan penyebaran melalui Lumpur yang mengandung kista.

k. Schistosoma Spp
Penyebab penyakit schistosomiasis, akan tetapi dapat dimatikan pada saat melewati pengolahan air limbah.
l. Taenia Spp
Adalah penyebab penyakit cacing pita, dengan kondisi yang sangat tahan terhadap cuaca.
m. Ascaris Spp. Enterobius Spp
Menyebabkan penyakit cacingan dan banyak terdapat pada air hasil pengolahan dan Lumpur serta sangat berbahaya terhadap kesehatan manusia.
Selain sebagai pembawa dan kandungan kuman penyakit maka air limbah juga dapat mengandung bahan-bahan beracun, penyebab iritasi, bau dan bahkan suhu yang tinggi serta bahan-bahan lainnya yang mudah terbakar. Keadaan demikian ini sangat dipengaruhi oleh sumber asal air limbah. Kasus yang terjadi di Teluk Minamata pada tahun 1953 adalah contoh yang nyata di mana para nelayan dan keluarganya mengalami gejala penyempitan ruang pandang, kelumpuhan, kulit terasa menebal dan bahkan dapat menyebabkan kematian.
Kejadian yang demikian adalah sebagai akibat termakannya ikan oleh nelayan, sedangkan ikan tersebut telah mengandung air raksa sebagai akibat termakannya kandungan air raksa yang ada di dalam teluk. Air raksa ini berasal dari air limbah yang tercemar oleh adanya pabrik yang menghasilkan air raksa pada buangan limbanya. Selain air raksa masih banyak lagi racun lainnya yang dapat membahayakan kesehatan manusia antara lain:
1. Timah Hitam
Apabila manusia terpapar oleh timah hitam, maka orang tersebut dapat terserang penyakit anemia, kerusakan fungsi otak, serta kerusakan pada ginjal.

2. Krom
Krom dengan senyawa bervalensi tujuh lebih berbayaha bila dibandingkan dengan krom yang bervalensi tiga. Apabila terpapar oleh krom ini dapat menyebabkan kanker pada kulit dan saluran pencernaan.
3. Sianida
Senyawa ini sangat beracun terhadap manusia karena dalam jumlah yang sangat kecil sudah dapat menimbulkan keracunan dan merusak organ hati.
E. Pengolahan Limbah Cair
Kadang-kadang aliran limbah perlu diolah sendiri-sendiri untuk mengurangi konsentrasi beberapa zat pencemar dalam limbah cair. Aliran yang mengandung sulfida dapat dioksidasi untuk mengurangi kadar sulfida. Krom hampir selalu trivalent karena tidak perlu dilakukan reduksi bentuk heksavalennya. Aliran mengandung krom dapat diendapkan dengan menggunakan tawas, garam besi atau polimer pada pH tinggi. Krom mungkin dapat diperoleh kembali dengan menyaring endapan, melarutkannya kembali dalam asam dan menggunakannya untuk penyamakan.
 Proses pengolahan primer lain mliputi penyaringan, ekualisi dan pengendapan untuk mengurangi BOD dan memperoreh padatan kembali. Pengolahan secara kimia dengan menggunakan tawas, kapur tohor, fero-chlorida atu polielektrolit lebih lanjut dapat mengurangi PTT dan BOD. Sistem pengolahan secara biologi bekerja efektif. Keragaman laju alir dan kadar limbah mungkin besar. Karena itu, harus digunakan sistem penyamakan atau sistem laju alir tinggi. Sistem anaerob efektif, tetapi akan mengeluarkan bau tajam dang mengganggu daerah pemukiman.
 Sistem-sistem parit oksidasi, kolam aerob, sringan tetes dan Lumpur teraktifkan sudah banyak digunakan. Danau (anaerob dan aerob) meruopakan sistem yang murah dan efektif, apabila dirancang dan dioperasikan secara baik dan apabila tanah tersedia. Apabila diperlukan, dapat digunakan suatu sistem untuk menghilangkan tingkat nitrogen yang tinggi. Dalam operasi baru telah digunakan adsorbsi (penyerapan) karbon dan pengayakan mikro untuk mengurangi zat pencemar sampai tingkat rendah.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan
Dari masalah dalam makalah ini seharusnya kita harus mengerti bahwa                                                                                                                  pengolahan limbah cair industri sangat berbahaya. Banyak efek buruk dari limbah cair industri. Banyak cara pengolahan industri, diantaranya materi di makalah ini.
B.     Saran
1.      Saran teoretis
Untuk penulis makalah ini kurang materi dan untuk pembaca harus mencari materi dari sumber lain untuk melengkapi kekurangan materi makalah ini.
2.      Saran praktis
Setelah membaca makalah ini penulis mengajak kepada semua pembaca agar memberikan pendidikan kepada masyarakat agar mereka mengerti tentang pengolahan limbah cair industri.
DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Azrul, Pengantar Imu Kesehatan Lingkungan, Jakarta : Mutiara Sumber Widya, 1995.
Dinas Kebersihan Kotamadyia Padang, Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja, Padang : 1990
Djatmiko, Margono, Wahyono, Pendayagunaan Industri Managemen, Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 2000
Haudri Satriago, Istilah Lingkungan Untuk Manajemen, Jakarta : PT. Gramedia, 1996.
Notoatmodjo, Soekidjo, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Jakarta : Rineka cipta, 1997.
Udin Jabu, Dkk, Pedoman Bidang Studi Pembuangan Tinja Dan Air Limbah Pada Institusi Pendidikan Sanitasi/Kesehatan Lingkungan, Jakarta : Pusdiknakes.

No comments:

Post a Comment