Saturday, September 19, 2015

sistematika penulisan penelitian kualitatif

  SISTEMATIKA PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN KUALITATIF
BAB I
PENDAHULUAN
            Pendahuluan merupakan bagian yang memberikan gambaran umum mengenai penelitian yang dilakukan.  Dalam bagian ini kita akan dapat dilihat hal-hal pokok yang tercakup dalam penelitian dan hubungan antara hal yang satu dengan dengan hal yang lainnya. Bagian ini adalah judul bab 1 yang mencakup :

A.    LATAR BELAKANG MASALAH
            Bagian ini menguraikan tentang adanya kesenjangan antara harapan (das sollen) dan (das sein), fakta-fakta yang menolak Kebenaran suatu teori atau hasil penelitian sebelumnya.   Ada dua kekeliruan yang umumnya terdapat pada entri Latar Belakang Masalah sebuah proposal penelitian kualitatif.
a)      Uraian pada beberapa paragraf awal terlalu umum sehingga tidak relevan atau tidak menyentuh permasalahan yang akan diteliti.
b)      Kedua, data aktual tentang besaran masalah yang akan diteliti sangat sedikit, atau bahkan tidak dicantumkan sama sekali, dalam Latar Belakang Masalah.
            Kegagalan penulis proposal dalam mengungkapkan gambaran permasalahan yang akan diteliti beserta data terkini yang menunjukkan bahwa permasalahan tersebut masih aktual dan serius menyebabkan ia gagal pula dalam meyakinkan bahwa penelitian tersebut menarik dan penting dilakukan. Padahal, ini lah yang menjadi poin sentral yang harus dikembangkan dalam entri Latar Belakang Masalah.
            Secara umum, beberapa poin yang harus didiskusikan dalam Latar Belakang Masalah mencakup:
·         Gambaran umum permasalahan
·         What It Should be (Teoritis) dan What It Is (Empiris; Kemukakan data lapangan); kesenjangan diantara keduanya menunjukkan adanya permasalahan yang membutuhkan jawaban yang dapat dipertanggungjawabkan secara metodologis yaitu melalui penelitian.
·         Apa yang telah dilakukan peneliti lain dan bagaimana posisi penelitian yang diusulkan diantara penelitian yang telah ada (konteks penelitian)
·         Mengapa peneliti tertarik meneliti topik tersebut?
·         Mengapa peneliti merasa penelitian tentang topik tersebut penting dilakukan: konsekuensi negatif seperti apa yang mungkin muncul jika permasalahan tersebut tidak diteliti?
            Soli Abimanyu & Sulaiman Samad (2003), mengatakan bahwa komponen-komponen yang dicakup dalam latar belakang, antara lain :
a.       Rumusan tema sentral masalah atau problem issue dengan mengguraikan gambaran singkat secara kondisional dan situasional fenomena yang dihadapi, sehingga menggungah untuk dilakukan penelitian dalam waktu cepat atau memdesak.
b.      Argumentasi dukungan data empiris yang melandasi pendeskrespsian proses muncul fenomena yang dihadapi. Artinya, peneliti sudah mempunyai gambaran mengenai apa-apa yang harus diperhatikan dalam rangka pendekatan masalahnya.
c.       Uraian selanjutnya, mengemukakan apa yang diharapkan dari hasil penelitian seperti yang dipersepsikan berupa dampak positifnya sebagai pencanangan nilai manfaat praktis dan sumbangan akademik dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan.

B.     BATASAN MASALAH/FOKUS PENELITIAN
            Fokus penelitian memuat rincian pernyataan tentang cakupan atau topik-topik  pokok yang akan diungkap/digali dalam penelitian ini. Apabila digunakan istilahrumusan masalah, fokus penelitian berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawabdalam penelitian dan alasan diajukannya pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui gambaran apa yang akan diungkapkan di lapangan. Pertanyaan- pertanyaan yang diajukan harus didukung oleh alasan-alasan mengapa hal tersebutditampilkan.Alasan-alasan ini harus dikemukakan secara jelas, sesuai dengan sifat penelitian kualitatif yang holistik, induktif, dan naturalistik yang berarti dekat sekali dengan gejala yang diteliti. Pertanyaan-pertanyaan tersebut diajukan setelah diadakan studi pendahuluan di lapangan

C.     TUJUAN PENELITIAN
            Tujuan penelitian merupakan sasaran hasil yang ingin dicapai dalam penelitian sesuai dengan focus yang telah dirumuskan. Soli Abimanyu & Sulaiman Samad (2003), mengatakan bahwa Tujuan penelitian merupakan gambaran operasionalisasi yang mengacu pada rumusan masalah, yaitu jawaban atas masalah yang diajukan.

D.    MANFAAT HASIL PENELITIAN
            Bagian ini menguraikan tentang kegunaan atau pentingnya penelitian terutama bagi pengembangan ilmu atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas. Manfaat hasil penelitian menegaskan dalam hal apa, siapa atau lembaga mana yang diharapkan dapat memanfaatkan hasil penelitian bagaimana bentuk manfaatnya (Soli Abimanyu & Sulaiman Samad : 45 ).
            Ada 2 manfaat hasil penelitian yakni manfaa teoritis atau pengembangan ilmu (umum dan khusus ) dan manfaat praktis aspek guna laksana.  Secara lebih rinci, pada entri Manfaat Penelitian peneliti harus memberikan penjelasan yang realistis tentang apa kontribusi penelitian tersebut terhadap:
-          ilmu pengetahuan (Mengembangkan konsep? Menguji teori? Menegaskan generalisasi?). Penelitian yang berdimensi praktis tidak bisa dipaksakan untuk memberikan kontribusi teoritis, misalnya untuk mengembang¬kan atau membantah sebuah teori.
-          pembuat kebijakan (Masukan apa yang dapat diberikan penelitian ini kepada policy maker untuk menghasilkan kebijakan yang lebih dapat diper-tanggungjawabkan?; bagaimana temuan penelitian ini dapat dijadikan dasar perumusan kebijakan?)
-          praktisi (informasi apa yang dapat diberikan penelitian ini dalam kaitannya dengan upaya pemecahan masalah tertentu? Mengapa praktisi memerlukan informasi yang akan ditemukan penelitian ini?)




BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.    KAJIAN PUSTAKA
            Bagian ini dimaksudkan untuk mengertengahkan kerangka acuan yang dikemukakan berdasarkan ringkasan dan tinjauan tentang teori-teori yang erat hubungannya dengan masalah yang telah diteliti, baik sejalan dan mendukung maupun yang berbeda dari teori yang digunakan. Pada dasarnya uraian teoritid yang dikembangkan dalam bagian ini adalah penjelasan atau kajian teori dari masing-masing peubah yang dikaji dalam penelitian, dan uraian teoritis keterkaitan antar peubah yang diteliti. Kajian tersebut dapat berasal dari beberapa sumber tertentu seperti buku teks, jurnal, makalah seminar, internet, compact, disertasi, tesis, laporan penelitian.
            Pada bagian ini juga harus dikemukakan temuan-temuan penelitian sebelumnya yang relevan dengan masalah yang sedang dikaji, terutama yang menunjukkan keterkaitan antara peubah yang diteliti.
B.     KERANGKA PIKIR
            Bagian ini menguraikan hubungan logis antara peubah berdasarkan pembahasan teoritis dan empiris yang akan menjadi dasar dalam perumusan hipotesis penelitian. Sedangkan untuk penelitian peubah tunggal berisi uraian atau deskripsi hal-hal yang berkaitan/berhubungan dengan peubah atau masalah yang diteliti, yang menjadi dasar dalam merumuskan pertanyaan penelitian.
C.     HIPOTESIS
            Hipotesis memuat pernyataan singkat yang disimpulkan dari landasan teori atau tinjauan pustaka dan merupakan jawaban sementara (dugaan) terhadap permasalahan yang diteliti. Karena diangkat dari landasan teori, maka hipotesis merupakan “kesimpulan teoritik” (hasil perenungan teoritis) yang perlu diuji dengan kenyataan empirik. Hipotesis masih perlu diuji kebenarannya, maka isi hipotesis harus bersifat dapat diuji atau dapat dikonformasikan.




BAB III
METODE PENELITIAN
            Bab ini memuat uraian tentang metode dan langkah-langkah penelitian secara operasional yang menyangkut pendekatan penelitian, kehadiran peneliti, lokasi penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data, analisis data, pengecekan keabsahan data dan tahap-tahap penelitian.
A.    PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN
            Pada bagian ini, peneliti perlu menjelaskan bahwa pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, dan menyertakan alasan-alasan singkat mengapa pendekatan ini digunakan. Selain itu, juga dikemukakan orientasi teoretik, yaitu landasan berpikir untuk memahami makna suatu gejala, misalnya fenomenologis, interaksi simbolik, kebudayaan, etnometodologis, atau kritik seni . peneliti juga perlu mengemukakan jenis penelitian kualitatif yang digunakannya.
B.     KEHADIRAN PENELITI
            Dalam bagian ini perlu disebutkan bahwa peneliti bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpul data. Instrument selain manusia dapat pula digunakan, tetapi fungsinya terbatas sebagai pendukung tugas peneliti sebagai instrumen. Kehadiran peneliti harus dilukiskan secara eksplisit dalam proposal penelitian. Perlu dijelaskan apakah peran peneliti sebagai partisipan penuh, pengamat partisipan, atau pengamat penuh,. Perlu pula disebutkan apakah kehaidran peneliti diketahui statusnya sebagai pneeliti atau subjek atau informan.
C.     LOKASI PENELITIAN
            Uraian lokasi penelitian diisi dengan identifikasi karakteristik lokasi dan alas an memilih lokasi serta bagaimana peneliti memasuki lokasi tertentu. Lokasi hendaknya diuruaikan secara jelas, misalnya letak geografis, bangunan fisik, struktur organisasi, program dan suasana sehari-hari pemilihan lokasi harus di dasarkan pada pertimbangan-pertimbangan kemenarikan, keunikan, dan kesesuaian dengan topik yang dipilih. Dengan pemilihan lokasi ini, peneliti diharapkan menemukan hal-hal yang bermakna dan baru. Peneltiti kurang tepat jika mengutarakan alasan-alasan seperti dekat dengan rumah peneliti, peneliti pernah bekerja di situ, atau peneliti telah mengenal orang-orang kunci.
D.    SUMBER DATA
            Pada bagian ini dilaporkan jenis data, sumber data, teknik penjaringan data dengan keterangan yang memadai. Uraian tersebut meliputi data apa saja yang dikumpulkan, bagaimana karakteristiknya, siapa yang dijadikan subjek dan informan penelitian, bagaimana cirri-ciri subjek dan informan itu, dan dengan cara bagaimana data dijaring, sehingga kredibilitasnya dapat dijamin. Misalnya data dijaring dari informan yang dipilih dengan teknik bola salju (snowball sampling).
            Dalam penelitian kualitatif tujuan pengambilan sampel adalah untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin, bukan untuk melakukan rampatan (generalisasi).
E.     PROSEDUR PENGUMPULAN DATA
            Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah instrument. Berbeda dengan penelitian kuantitatif dimana data yang akan diperoleh lebih tergantung kepada daftar pertanyaan yang telah dirancang dan dibatasi sedemikian rupa - dan daftar pertanyaan tersebut bisa saja disampaikan ke responden melalui kurir, post atau telefon - dalam penelitian kualitatif kepiawaian seorang peneliti lapangan lah yang menentukan keberhasilan proses pengumpulan data.
            Sejalan dengan pandangan human-as-instrument ini, metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif merupakan perpanjangan dari kegiatan yang lazim di-lakukan manusia dalam kesehariannya seperti membaca, melihat, mendengar, berbicara, dst. Dalam bahasa metodologis, kegiatan seperti ini disebut observasi dan interviu. Kedua jenis metode ini merupakan aktifitas utama yang pada umumnya dilakukan peneliti dalam proses pengumpulan data kualitatif.
F.      ANALISIS DATA
            Pada bagian analisis data diuraikan proses pelacakan dan pengaturan secara sistematis transkrip-transkrip wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain agar peneliti dapat menyajikan temuannya. Analisis ini melibatkan pengerjaan, pengorganisasian, pemecahan dan sintesis data serta pencarian pola, pengungkapan hal yang penting, dan penentuan apa yang dilaporkan.
            Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan selama dan setelah pengumpulan data, dengan teknik-teknik misalnya analisis domain, analisis taksonomis, analisis komponensial, dan analisis tema. Dalam hal ini peneliti dapat menggunakan statistik nonparametrik, logika, etika, atau estetika. Dalam uraian tentang analisis data ini supaya diberikan contoh yang operasional, misalnya matriks dan logika.
            Adapun tahapan analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan verifikasi. Ketiga alur tahapan tersebut terjadi secara bersamaan, konsekuensinya adalah pengumpulan data dan analisisnya harus selalu berjalan pada waktu yang bersamaan.
G.    PENGECEKAN KEABSAHAN TEMUAN
            Bagian ini memuat uraian tentang usaha-usaha peneliti untuk memperoleh keabsahan temuannya. Agar diperoleh temuan dan interpretasi yang absah, maka perlu diteliti kredibilitasnya dengan mengunakan teknik-teknik perpanjangan kehadiran peneliti di lapangan, observasi yang diperdalam, triangulasi(menggunakan beberapa sumber, metode, peneliti, teori), pembahasan sejawat, analisis kasus negatif, pelacakan kesesuaian hasil, dan pengecekan anggota. Selanjutnya perlu dilakukan pengecekan dapat-tidaknya ditransfer ke latar lain (transferrability), ketergantungan pada konteksnya (dependability), dan dapat-tidaknya dikonfirmasikan kepada sumbernya (confirmability) .

H.    TAHAP-TAHAP PENELITIAN
            Bagian ini menguraikann proses pelaksanaan penelitian mulai dari penelitian pendahuluan, pengembangan desain, penelitian sebenarnya, sampai pada penulisan laporan.

BAB IV
ORGANISASI PENELITIAN DAN JADWAL PENELITIAN
A.        Organisasi Penelitian
            Dalam penelitian yang dilakukan oleh tim, organisasi ini perlu dikemukakan kepada tim. Masing-masing personal mempunyai uraian tugas dan waktu yang tersedia.
B.        Jadwal Penelitian
            Jadwal penelitian berisi aktivitas yang akan dilakukan dengan menentukan waktunya, agar penelitian dapat berjalan sesuai dengan waktu yang direncanakan.

BAB V
BIAYA YANG DIPERLUKAN
            Biaya merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Jumlah biaya yang dibutuhkan disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. Semua biaya yang dibutuhkan perlu diuraikan secara rinci, agar organisasi keuangan dapat berjalan secara efektif sampai penelitian berakhir.
  

No comments:

Post a Comment