A. JUDUL PENELITIAN
DESKRIPSI KEMAMPUAN AFEKTIF SISWA
KELAS XI SMA NEGERI 3 ........ PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA MELALUI METODE
PRAKTIKUM
B.
LATAR BELAKANG
PENELITIAN
Tujuan pembelajaran kimia
di SMA atau MA adalah agar siswa mampu menguasai konsep-konsep kimia dan saling
keterkaitannya dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam teknologi, mampu
menerapkan berbagai konsep kimia untuk memecahkan masalah dalam kehidupan
sehari-hari dan teknologi secara ilmiah, menguasai konsep-konsep kimia untuk
meningkatkan kesadaran akan kemajuan IPTEK, kelestarian lingkungan, kebanggaan
nasional, bersikap ilmiah dan menyadari kebesaran dan kekuasaan Tuhan Yang Maha
Esa dan Maha Pencipta (Depdikbud, 1999).
Kurikulum pendidikan IPA
khususnya kimia, memberikan penekanan kepada penggunaan keterampilan proses
tanpa melupakan isi materi yang diberikan kepada siswa. Pendekatan ini pada
dasarnya mengacu pengembangan potensi siswa , berupa keterampilan intelektual,
sosial dan fisik yang bersumber dari kemampuan-kemampuan mendasar yang pada
prinsipnya telah ada pada diri siswa (Dimyati,1999). Keterampilan proses dapat
digunakan sebagai salah satu pendekatan pada pembelajaran kimia karena selain
mengetahui konsep-konsep kimia, siswa juga diharapkan memiliki keterampilan-keterampilan
proses yang digunakan para ahli dalam memperoleh dan mengembangkan pengetahuan.
Penggunaan keterampilan
proses sains dianggap tepat dan sesuai dengan salah satu fungsi mata pelajaran
kimia di SMA yang menghubungkan antara keterampilan dasar yang dimiliki siswa
dari pengalamannya dengan pengalaman baru yang mereka temukan. Pendekatan
keterampilan proses sains merupakan suatu pendekatan yang disarankan untuk
digunakan dalam usaha penanaman dan penggabungan konsep-konsep kimia. Pada
keterampilan ini siswa diajak untuk terlibat dengan objek secara langsung,
sehingga diharapkan proses belajar mengajar yang ditunjukkan untuk pengembangan
konsep tidak terlepas pada pengembangan sikap dan nalar dalam diri siswa.
Dalam membantu
mengembangkan keterampilan proses dapat digunakan metode praktikum. Metode
praktikum adalah penyajian pelajaran dimana subyek belajar melakukan percobaan
dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Pelaksanaan
metode praktikum dalam hubungannya dengan pelajaran kimia di SMA dimaksudkan
agar siswa lebih memahami bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru. Disamping
itu dengan metode praktikum siswa akan terlibat langsung dalam melakukan
percobaan sehingga diharapkan pada siswa dapat berfikir ilmiah dalam memecahkan
masalah tentang bahan pelajaran yang dihadapi. Menurut Udin.W (1993:256) dalam
kimia siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari data baru yang
diperlukannya, mengolah sendiri, membuktikan dan menarik kesimpulan atas proses
yang dialaminya.
Metode ini sesuai untuk
pengembangan keterampilan proses karena dengan metode ini selain keterampilan
kognitif, afektif dan psikomotorik juga dapat digunakan untuk mengajarkan
bagaimana bekerja secara ilmiah.
Menurut Masidjo (1995:92)
belajar yang dilakukan oleh siswa menyangkut 3 bidang yaitu bidang kognitif
(pengetahuan dan pemahaman), afektif (perasaan, minat, motivasi, sikap dan
lain-lain), psikomotorik (pengamatan dan gerakan-gerakan motorik). Pada
penelitian ini akan dititikberatkan pada aspek afektif siswa karena asepek
afektif merupakan aspek yang cukup penting dalam menunjang keberhasilan proses
belajar dan mengajar, selain itu penelitian mengenai aspek afektif siswa masih
jarang dilakukan sehingga peneliti tertarik untuk menelitinya.
Bahan kajian yang dipilih
pada penelitian ini adalah kesetimbangan kimia, yakni faktor-faktor yang
mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan dengan menggunakan metode praktikum.
Penggunaan metode praktikum pada materi ini karena dalam kurikulum 2004
menuntut siswa untuk dapat menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan melalui
percobaan.
Dari gambaran dan penjelasan di atas, maka perlu dilakukan penelitian
untuk memperoleh informasi tentang kemampuan afektif siswa pada materi
kesetimbangan kimia melalui metode praktikum.
C.
MASALAH PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan,
maka masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana kemampuan afektif siswa
kelas XI SMA Negeri 3 ........ pada materi kesetimbangan kimia melalui metode
praktikum ?”
Dari permasalahan tersebut dapat dibuat
rumusan masalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana kemampuan afektif
siswa yang dirinci dalam domain A1 (penerimaan), A2
(partisipasi) dan A3 (penilaian) ?
2.
Bagaimana respon siswa dalam
hal kesadaran diri, kecakapan berfikir rasional, kecakapan sosial dan kecakapan
akademik terhadap pembelajaran dengan menggunakan metode praktikum ?
D.
TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan permasalahan
yang telah dirumuskan, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan
afektif siswa kelas XI SMA Negeri 3 ........ pada materi kesetimbangan kimia
melalui metode praktikum. Secara spesifik tujuan penelitian ini adalah untuk:
1.
Memperoleh gambaran mengenai
kemampuan afektif siswa secara yang dirinci dalam domain A1
(penerimaan), A2 (partisipasi) dan A3 (penilaian).
2.
Mengetahui bagaimana respon
siswa dalam hal kesadaran diri, kecakapan berfikir rasional, kecakapan sosial
dan kecakapan akademik terhadap pembelajaran dengan menggunakan metode
praktikum.
E.
MANFAAT PENELITIAN
Sesuai dengan tujuan penelitian, maka
manfaat dari hasil penelitian nantinya diharapkan :
1.
Bagi guru
a.
Dapat dipergunakan oleh guru
kimia sebagai pertimbangan dalam memilih metode dan pendekatan mengajar yang
tepat.
b.
Dapat memberikan informasi dan
bahan pertimbangan bagi guru kimia mengenai aspek afektif yang memerlukan
perhatian khusus dalam usaha meningkatkan kemampuan afektif siswa.
c.
Dapat memberikan informasi
tentang perbedaan kemampuan afektif
siswa pada materi kesetimbangan kimia melalui metode praktikum.
2.
Bagi mahasiswa
Dapat dipergunakan oleh mahasiswa sebagai
landasan untuk penelitian lebih lanjut.
3.
Bagi siswa
a.
Dapat meningkatkan kemampuan afektif
siswa dalam materi ksetimbangan kimia.
b.
Dapat dipergunakan oleh siswa
untuk memperbaiki dan meningkatkan pemahamannya dalam materi kesetimbangan
kimia.
F. HIPOTESIS PENELITIAN
Menurut Sumadi Suryabrata (2004 : 21)
hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang
kebenarannya masih harus diuji secara empiris.
Hipotesis
dalam penelitian ini adalah “ terdapat
perbedaan kemampuan afektif siswa kelompok tinggi, sedang dan rendah pada
materi kesetimbangan kimia melalui metode praktikum”.
G. RUANG LINGKUP PENELITIAN
1. Variabel Penelitian
Menurut
Sugiyono (2005 : 2) variabel merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk
diamati. Variabel adalah objek penelitian yang bervariasi ( Suharsimi Arikunto,
2002 : 94). Dengan demikian dalam penelitian ini variabel yang akan dikemukakan
ada tiga macam, yaitu :
a.
Variabel Bebas
Menurut
Hadari Narwawi (2005 : 56) variabel bebas adalah sejumlah gejala atau faktor
atau unsur yang menentukan atau mempengaruhi ada atau munculnya gejala atau
faktor atau unsur yang lain, yang pada gilirannya gejala atau faktor atau unsur
yang kedua itu disebut variabel terikat. Tanpa variabel ini maka variabel
terikat tidak ada atau tidak muncul. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
pembelajaran dengan menggunakan metode praktikum
b. Variabel Terikat
Menurut Hadari Nawawi (2005 : 56) variabel terikat
adalah sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang ada atau muncul dipengaruhi
atau ditentukan oleh adanya variabel bebas. Hal ini berarti munculnya variabel
ini karena adanya variabel bebas tertentu bukan karena variabel lain.
Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan afektif siswa pada materi kesetimbangan
kimia pada saat melakukan praktikum.
c.
Variabel Kontrol
Menurut
Hadari Nawawi (2005 : 56) varibel kontrol adalah sejumlah gejala atau faktor
atau unsur yang dengan sengaja dikendalikan, agar tidak mempengaruhi variabel
bebas dan variabel terikat. Hal ini berarti variabel ini tidak ikut menentukan
ada tidaknya variabel terikat.
Variabel
kontrol dalam penelitian ini adalah :
(1).
Buku paket yang digunakan
(2). Pelaksanaan
praktikum
2.
Definisi Operasional
Agar tidak terjadi
kekeliruan dalam menafsirkan isi, maka perlu diberikan penjelasan beberapa
istilah yang digunakan dalam penelitian ini.
1.
Deskripsi
2.
Kemampuan afektif
3.
Metode praktikum
4.
Materi kesetimbangan kimia
Di dalam kurikulum 2004 materi
kesetimbangan kimia terdiri dari atas kesetimbangan dan faktor-faktor yang
mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan dengan melakukan percobaan, hubungan
kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan
dan penerapan prinsip kesetimbangan dalam kehidupan sehari-hari dan industri.
Adapun materi kesetimbangan kimia yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah
faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan, yakni perubahan
konsentrasi zat dalam kesetimbangan kimia.
H.
METODE PENELITIAN
Pada bagian ini akan
dibahas mengenai bentuk penelitian, subjek penelitian, prosedur penelitian, teknik
dan alat pengumpul data dan prosedur analisis data.
Menurut Nawawi (2005:61) metode penelitian
adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian dengan menggunakan
langkah-langkah yang relevan dengan masalah yang dirumuskan. Pendapat lain
menyatakan bahwa metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, S., 2002:126).
Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu mengungkapkan keadaan
nyata mengenai kemampuan afektif yang dimiliki oleh siswa pada saat penelitian
berlangsung. Nawawi (2005:63) menyatakan, “Metode deskriptif adalah prosedur
pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan
subyek atau obyek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain)
pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana
adanya”.
1. Bentuk Penelitian
Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui kemampuan afektif siswa kelas XI SMA Negeri 3 ........
pada materi kesetimbangan kimia melalui metode praktikum.
Sesuai dengan
tujuan penelitian tersebut maka bentuk penelitian yang digunakan adalah deskriptif.
Menurut sudjana (2003), penelitian deskriptif merupakan penelitian yang
berusaha memaparkan suatu gejala, peristiwa/kejadian dimasa sekarang, fenomena
yang ada menjadi perhatian yang akan digambarkan apa adanya. Penelitian ini
dirancang untuk mengumpulkan informasi yang berkenaan dengan keadaan yang
sedang berlangsung dan dapat digambarkan.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah seseorang atau sesuatu yang ingin diperoleh
keterangannya. Subjek penelitian merupakan sumber data pada suatu penelitian
(Arikunto, S., 2002:107). Subjek penelitian dapat berupa individu, keluarga,
kelompok, masyarakat, lembaga sosial, dan lain-lain (Nawawi, H., 1981 : 72).
Subjek yang digunakan pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IA1 SMA Negeri 3 ........ sebanyak … orang. Subjek
tersebut telah atau sedang mempelajari pokok bahasan kesetimbangan kimia.. Pemilihan
kelas XI IPA1 sebagai subjek penelitian dilakukan dengan teknik purposive sampling. Nawawi (2005:157)
menyatakan, “ Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan penelitian“. Pertimbangan dalam
pemilihan subjek dalam penelitian ini adalah nilai rata-rata siswa pada buku
raport, dimana kelas XI IPA2 termasuk kelas dengan rata-rata kelas
tertinggi dari dua kelas XI IPA yang ada di SMA Negeri 3 .........
Siswa dalam subjek penelitian ini dibagi dalam 3 kelompok menurut
ketegori tinggi, sedang, dan rendah didasarkan pada nilai ulangan harian kimia
pada semester berjalan. Penentuan kelompok siswa ini didasarkan pada
perhitungan nilai rata-rata dan standar deviasi dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
KT ≥ + s
+ KS > - s
KR ≤ - s
Keterangan:
KT :
Kelompok Tinggi
KS :
Kelompok Sedang
KR :
Kelompok Rendah
: Rata-rata nilai
siswa
s :
Simpangan baku/standar deviasi
Tujuan pengelompokkan ini adalah untuk
mngetahui kemampuan afektif siswa pada
masing-masing kelompok pada materi kesetimbangan kimia melalui metode
praktikum.
Wawancara dilakukan terhadap 6 orang siswa
yang mewakili masing-masing kelompok (tinggi, sedang dan rendah). Setiap
kelompok diwakili oleh 2 orang siswa. Penentuan siswa yang diwawancara
didasarkan pada jawaban pernyataan siswa pada skala Likert, yakni siswa yang
memiliki bobot terendah.
3. Prosedur Penelitian
Adapun prosedur penelitian ini dibagi menjadi
dua bagian :
a.
Kegiatan Awal
(1)
Menyiapkan instrumen penelitian
berupa soal tes.
(2)
Memvalidasi instrumen
penelitian.
(3)
Merevisi instrumen yang telah
divalidasi.
(4)
Mengujicobakan soal yang telah
direvisi.
(5)
Membuat pedoman wawancara
b.
Kegiatan Inti
(1)
Memberikan soal riset di SMA ................
yang dijadikan subyek penelitian.
(2)
Dari hasil riset, kemudian
mengalisis kesalahan siswa. Kesalahan siswa akan dibagi menjadi beberapa
kelompok berdasarkan dengan kemiripannya.
(3)
Melakukan wawancara terhadap
siswa untuk mengetahui penyebab kesalahan yang dilakukannya.
(4)
Menganalisis hasil wawancara
(5)
Membuat kesimpulan dari riset
yang dilakukan.
4.
Teknik dan Alat Pengumpul Data
a.
Teknik Pengumpulan Data
Nawawi (2005:94) membedakan teknik penelitian
menjadi enam, yaitu :
(1)
Teknik observasi langsung
(2)
Observasi tidak langsung
(3)
Teknik komunikasi langsung
(4)
Teknik komunikasi tidak
langsung
(5)
Teknik pengukuran
(6)
Teknik studi dokumenter/
bibliografis.
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini
adalah :
(1)
Teknik pengukuran
Teknik ini adalah cara mengumpulkan data
yang bersifat kuantitatif untuk mengetahui tingkat atau derajat aspek tertentu
dibandingkan dengan norma tertentu pula sebagai satuan ukur yang relevan.
Pengukuran berarti usaha untuk mengetahui suatu keadaan berupa kecerdasan,
kecakapan nyata (achievement) dalam bidang tertentu, panjang, berat dan lain-lain
dibandingkan dengan norma tertentu.
(Nawawi, H., 2005:125)
(2)
Teknik komunikasi langsung
Teknik ini adalah cara mengumpulkan data
yang mengharuskan peneliti mengadakan kontak langsung secara lisan atau tatap
muka (face to face) dengan sumber data.
(Nawawi, H.,2005:95)
Kegiatan pengukuran dalam penelitian ini
adalah memberi skor terhadap soal tes yang telah dikerjakan siswa sesuai dengan
jalan penyelesaian yang telah ditetapkan dimana skor untuk setiap langkah
penyelesaian soal yang benar adalah 1 (satu) dan yang salah adalah 0 (nol),
sedangkan komunikasi langsung dilakukan dengan wawancara untuk mencari penyebab
kesalahan siswa.
b.
Alat Pengumpul Data
Alat pengumpul data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah :
1.
Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mencari
informasi mengenai kemampuan afektif siswa secara keseluruhan yang dirinci
dalam domain A1 (penerimaan), A2 (partisipasi), A3
(penilaian) dan A4 (organisasi) terhadap pembelajaran dengan
menggunakan metode praktikum.
2.
Skala Sikap
Skala sikap digunakan untuk mengetahui
respon siswa dalam hal kesadaran diri, kecakapan berfikir rasional, kecakapan
sosial dan kecakapan akademik terhadap pembelajaran dengan menggunakan metode
praktikum. Skala sikap yang digunakan pada penelitian ini adalah skala Likert.
Dalam skala Likert, subjek tidak disuruh memilih pernyataan-pernyataan yang
positif saja, tetapi memilih juga pernyataan-pernyataan yang bersifat negatif.
Tiap item dibagi kedalam lima
skala, yaitu sangat setuju, setuju, tidak tentu, tidak setuju dan sangat tidak
setuju. Setiap pernyataan positif diberi bobot 4, 3, 2, 1, 0, sedangkan
pernyataan negatif diberi bobot sebaliknya, yaitu 0, 1, 2, 3 dan 4.
3.
Wawancara
Alat pengumpul data yang lain adalah
wawancara atau interview. Menurut Nawawi (2005:111) wawancara adalah usaha
mengumpulkan informasi dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan,
untuk dijawab secara lisan juga dengan bertatap muka antara pencari informasi
(interviewer) dan sumber informasi (interviewee). Wawancara yang dilakukan pada
penelitian ini adalah wawancara bebas terpimpin, dimana pedoman wawancara yang
dipersiapkan hanya mencantumkan pokok-pokok penting yang akan ditanyakan sesuai
dengan data yang diperlukan. Selanjutnya dalam bertanya seorang interviewer
dapat melakukannya secara bebas dalam kalimatnya sendiri, sehingga setiap
informasi dapat digali secara mendalam atau secara maksimal sesuai dengan
keperluan.
Wawancara pada penelitian ini berupa
pertanyaan-pertanyaan yang dibuat berdasarkan jawaban pernyataan siswa pada skala
Likert dan digunakan untuk mencari informasi dari penjelasan siswa secara
langsung mengenai respon siswa tersebut dalam hal kesadaran diri, kecakapan
berfikir rasional, kecakapan sosial dan kecakapan akademik terhadap
pembelajaran dengan menggunakan metode praktikum. Wawancara ini dilakukan
terhadap 6 orang siswa dari masing-masing kategori tinggi, sedang dan rendah. Penentuan
siswa yang diwawancara didasarkan pada jawaban pernyataan siswa pada skala
Likert, yakni siswa yang memiliki bobot terendah.
5. Instrumen
Penelitian
Pada penelitian ini digunakan instrumen kemampuan
afektif.
Menurut Suharsimi Arikunto (2002
: 198) instrumen yang berupa test dapat digunakan untuk mengukur kemampuan
dasar dan pencapaian hasil belajar. Instrumen penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah test tertulis. Test tertulis berupa sejumlah pertanyaan
yang diajukan secara tertulis tentang salah satu aspek psikologis tersebut
diatas, yang dapat diketahui keadaannya dari jawaban yang diberikan secara
tertulis pula (Hadari Nawawi, 2005 : 126).
Test
tertulis yang dipilih dalam penelitian ini adalah test yang berbentuk obyektif.
Dipilihnya test obyektif ini karena mudah dalam pemberian nilai dan penilaian
tidak dipengaruhi oleh sikap subyektivitas. Menurut Nawawi (2005 : 130) suatu
test dikatakan obyektif apabila dalam memberikan nilai kuantitatif terhadap
jawaban unsur subyektivitas penilai tidak ikut mempengaruhi.
Selanjutnya
terhadap soal test yang telah disusun oleh peneliti divalidasi dan ujicoba
terlebih dahulu untuk menilai kelayakan pemakaiannya di lapangan.
1. Validasi
2. Reliabilitas
Pada penelitian ini digunakan instrumen
kemampuan observasi. Aa
1.
Uji Normalitas (Chi-Square)
2.
Uji homogenitas varians
3.
Uji Hipotesis
6. Prosedur Analisis Data
Sasaran pada
penelitian ini adalah untuk mengungkap kesalahan dan penyebab kesalahan siswa
dalam menyelesaikan soal-soal stoikiometri jika diminta memberikan tahap-tahap
penyelesaiannya.
Dari data hasil tes, kemudian dikoreksi dan
dibuat dalam sebuah tabel. Menurut Sugiyono (2003:22) penyajian data hasil
penelitian dengan menggunakan tabel
merupakan penyajian yang banyak digunakan, karena lebih efisien dan
cukup komutatif. Penggunaan tabel bermaksud untuk merangkum sejumlah data yang
saling berhubungan antar satu dengan yang lain sehingga lebih mudah dipahami.
Kesalahan–kesalahan yang dibuat siswa dirinci atau dibedakan berdasarkan kesalahan konsep dalam stoikiometri.
Untuk melihat gambaran tentang penyebab
kesalahan yang dilakukan siswa, hasil wawancara juga dianalisiskan dalam tabel.
Contoh Format Tabel.
Tabel 1.
Data Skor Berdasarkan Jawaban
Siswa Dalam Menjawab Tes
No
|
Kode
Siswa
|
Skor
yang diperoleh siswa per item
|
Jumlah
Skor
|
Jumlah
item yang salah
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Tabel 2.
Deskripsi Kesalahan Siswa dalam Stoikiometri
No
|
Kesalahan
|
Jumlah Siswa
|
Persentase
|
|
|
|
|
Tabel 3.
Penyebab Kesalahan Siswa
No
|
Kesalahan
|
Penyebab Terjadinya Kesalahan
|
|
|
|
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, M. (1995). Pengembangan Program Pengajaran
Kimia. Surabaya
: Universitas Airlangga
Arikunto, S. (1998). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.
Yogyakarta : Bumi Aksara
. (2002). Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek. Edisi Revisi V. Jakarta
: Rineka Cipta
.
(2005). Dasar-Dasar
Evaluasi Pendidikan. Edisi Revisi. Yogyakarta : Bumi Aksara
Dahar, R. W. (1989). Teori-Teori Belajar. Jakarta : Erlangga
Depdiknas. (2003). Kurikulum 2004 SMA
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian Mata Pelajaran Kimia. Jakarta : Proyek PELITA
Enawaty, E. (2006). Optimalisasi Pembelajaran Stoikiometri Bagi Mahasiswa Kimia Melalui
Pendekatan Problem Posing. ........ : Laporan Penelitian FKIP Untan
Hartono. (2002). Meminimalkan
Kesalahan Siswa dalam Menjawab Soal-soal Kimia Melalui Penamaan Konsep
Prasyarat Menggunakan Poster Di SMUN 1 Inderalaya. Forum Kependidikan.
Tahun 21. No. 2. Hlm : 101-102
Joesman. (1988). Pengukuran Dan Evaluasi Dalam
Pengajaran. Jakarta
: Departemen Pendidikan
Kusasi, M. (2003). Penerapan Pendekatan Problem
Posing dan Deskripsi Kemampuan Posing Pada Pembelajaran Stoikiometri di SMU
Negeri 1 Mataraman Kabupaten Banjar Martapura Kalimantan Selatan Jurnal Pendidikan Nasional dan Kebudayaan
edisi hal . Jakarta
: Departemen Pendidikan Nasional dan kebudayaan
Kusumah. (1986). Logika Matematika Elementer. Bandung : Tarsito
Nawawi, H. (1981). Metode Penelitian Bidang Sosial.
........ : FKIP Untan
.
(2005). Metode Penelitian Bidang Sosial. Edisi Revisi. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press
Nazir, M. (1983). Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia
Oxtoby, D. W., Gillis, H. P., dan Nachtrieb, N. H.
(2001). Prinsip-Prinsip Kimia Modern.
Jakarta :
Erlangga
Poerwadarminta, W. J. S. (2003). Kamus Umum Bahasa
Indonesia .
Jakarta : Balai
Pustaka
Purba, M. (2004). Kimia
SMA Kelas X. Jakarta : Erlangga
Rusmansyah. (2001). Meningkatkan Pemahaman Siswa
Terhadap Konsep Kimia Karbon Melalui Strategi Peta Konsep (Concept Mapping)
Jurnal Pendidikan Nasional dan kebudayaan edisi 40 hal:12-19. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional dan
kebudayaan
Rusmansyah, dan Irhasyuarna, Y.
(2001). Penerapan Metode Latihan Berstruktur Dalam Meningkatkan Pemahaman
Siswa Terhadap Konsep Persamaan Reaksi kimia Jurnal Pendidikan
Nasional dan Kebudayaan edisi 35 hal 129-138. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional dan
kebudayaan
. (2003). Implementasi
Pendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat (STM) dalam Pembelajaran Kimia di SMU
Negeri Kota Banjarmasin Jurnal Pendidikan Nasional dan
Kebudayaan edisi .. hal .. . Jakarta
: Departemen Pendidikan Nasional dan kebudayaan
Santosa, S. J.,Sudiono, S., dan
Pranowo, D. (2006). Kimia Kelas X SMA & MA. Klaten : Intan Pariwara
Sastrawijaya, T. (1988). Proses Belajar Mengajar
Kimia. Jakarta : P2LPTK Dirjen Dikti
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
RI
Sugiyono. (2003). Statistika
Untuk Penelitian. Bandung
: Alfabeta
Sutrisno, L. (1992). Konsep Awal dan Tradisi
Konstruktivis. Makalah. ........ : FKIP Untan
. (1993). Pendidikan MIPA Di Indonesia : Perlu Suatu Langkah
Maju ? Suara Almamater. ........ : Untan
Syukri, S. (1999). Kimia Dasar. Bandung : Penerbit ITB
Tjokrosujono. (1996). Dasar-Dasar Penelitian. Jakarta : Universitas
Terbuka Depdikbud
Utomo, Tjipto, dan Ruijter, K. (1991). Peningkatan
dan Pengembangan Pendidikan . Jakarta
: Gramedia Pustaka Utama
No comments:
Post a Comment