BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permasalahan lingkungan hidup akan terus
muncul secara serius diberbagai pelosok bumi sepanjang penduduk bumi tidak
segera memikirkan dan mengusahakan keselamatan dan keseimbangan lingkungan.
Demikian juga di Indonesia, permasalahan lingkungan hidup seolah-olah seperti
dibiarkan menggelembung sejalan dengan intensitas pertumbuhan industri,
walaupun industrialisasi itu sendiri sedang menjadi prioritas dalam
pembangunan. Tidak kecil jumlah korban ataupun kerugian yang justru terpaksa
ditanggung oleh masyarakat luas tanpa ada konpensasi yang sebanding dari pihak
industri.
Walaupun proses perusakan lingkungan tetap
terus berjalan dan kerugian yang ditimbulkan harus ditanggung oleh banyak
pihak, tetapi solusinya yang tepat tetap saja belum bisa ditemukan. Bahkan di
sisi lain sebenarnya sudah ada perangkat hokum yaitu Undang-Undang Lingkungan
Hidup, tetapi tetap saja pemecahan masalah lingkungan hidup menemui jalan
buntu. Hal demikian pada dasarnya disebabkan oleh adanya kesenjangan yang tetap
terpelihara menganga antara masyarakat, industri dan pemerintah termasuk aparat
penegak hukum.
Kesan pelik semakin jelas bisa dilihat
apabila kita mencoba memperhatikan respon maupun persepsi para pihakn yang
berwenang mengenai permasalahan lingkungn hidup, baik hakim, jaksa, kepolisian,
pengacara, pengusaha maupun masyarakat umum. Respon dan persepsi mereka
mengenai konsep, konteks, substansi dan pensangannan terhadap lingkungan hidup
sangant berbeda dan beragam. Padahal untuk menangani suatu kasus lingkungn
hidup, misalnya pencemaran suatu sungai, segnap pihak yang berwenang
menanganinya harus mempunyai visi dan persepsi yang sama mengenai lingkungan
hidup, sehingga bisa diperoleh solusi yang optimal dan dirasakan adil bagi
berbagai pihak.
B. Perumusan Masalah
Sebagaimana yang telah dikemukan diatas, dalam hal ini titik berat masalah
yang dibahas pada:
1. Bagaimana pengertian limbar cair industri
2. Bagaimana jenis-jennis air limbah industri.
3. Bagaimana sumber limbah cair industri.
4. Bagaimana efek buruk air limbah industri.
5. Bagaimana pengolahan limbah cair industri.
C. Batasan Masalah
Dari rumusan masalah diatas, penulis membatasi pembahasan ini yaitu hanya
mencakup sebagai berikut:
1. Menjelaskan pengertian limbar cair
industri.
2. Menjelaskan jenis-jennis air
limbah industri.
3. Menjelaskan sumber limbah cair
industri.
4. Menjekaskan efek buruk air limbah industri.
5. Menjelaskan pengolahan limbah cair industri.
D. Tujuan Makalah
Dari batasan masalah diatas,
penulis mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Agar mengerti pengertian limbar cair
industri.
2. Agar mengerti jenis-jennis air
limbah industri.
3. Agar mengerti sumber limbah cair
industri.
4. Agar mengeri efek buruk air limbah industri.
5. Agar mengerti pengolahan limbah cair industri.
E. Manfaat Makalah
Penulis berharap, makalah ini bermanfaat secara teoretis maupun praktis.
Dengan pengertian sebagai berikut:
1. Secara teoritis
Penulis berharap makalah ini, bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
para pembaca.
2. Secara praktis
Penulis berharap makalah ini, bermanfaat menambah wawasan mengenai karbon
monoksida.
F. Prosedur Makalah
Adapun dalam penyusunan makalah
ini, penulis menggunakan prosedur makalah sebagai berikut:
1. Secara studi
litiatur.
Studi litiatur maksudnya, berdasarkan reperensi yang
sudah ada.
2. Secara
kualitatif.
Kualitatif maksudnya,
sesuai permasalah yang ada.
BAB II
ISI
A. Pengertian
Air limbah adalah kotoran dari
masyarakat dan rumah tangga dan juga yang berasal dari industri, air tanah, air
permukaan serta buangan lainnya, dengan demikian air buangan ini merupakan hal
yang bersifat kotoran umum.
B. Jenis-Jenis Air
Limbah
Air limbah berasal dari dua jenis sumber yaitu air limbah rumah tangga dan
air limbah industri. Secara umum didalam limbah rumah tangga tidak terkandung
zat-zat berbahaya, sedangkan didalam limbah industri harus dibedakan antara
limbah yang mengandung zat-zat yang berbahaya dan yang tidak.
Untuk yang mengandung zat-zat yang berbahaya harus dilakukan penanganan
khusus tahap awal sehingga kandungannya bisa di minimalisasi terlebih dahulu
sebelum dialirkan ke sewage plant, karena zat-zat berbahaya itu bisa memetikan
fungsi mikro organisme yang berfungsi menguraikan senyawa-senyawa di dalam air
limbah. Sebagian zat-zat berbahaya bahkan kalau dialirkan ke sawage plant hanya
melewatinya tanpa terjadi perubahan yang berarti, misalnya logam berat.
Penanganan limbah industri tahap awal ini biasanya dilakukan secara
kimiawin dengan menambahkan zat-zat kimia yang bisa mengeliminasi zat-zat yang
berbahaya.
C. Sumber Limbah Cair
Limbah cair pabrik penyamaan berasal dari larutan yang digunakan unit pemprosesan
itu sendiri yaitu perendaman air, penghilangan bulu, pemberian bubur kapur,
perendaman ammonia, pengasaman, penyamaan, pemucatan, pembarian warna coklat,
dan pewarnaan dan dari bekas cuci , tetesan serta tumpahan.
Penghilangan bulu dengan kapur dan sulfida biasanya merupakan penyumbang
utama beban pencemaran dalam pabrik penyamaan. Limbah dengan BOD dan PTT tinggi
berasal dari cairan bekas perendaman, cairan kapur bekas dan cairan penyamaan
nabati. Ciran samak krom mengandung krom-trivalen kadar tinggi. Perendaman
ammonia meninggalkan banyak campuran nitrogen-amonia dan sedikit bahan organic.
Limbah cair dari operasi penghilangan bulu mengandung bulu dan sulfida.
D. Efek Buruk Air Limbah
Sesuai dengan batasan air limbah yang merupakan benda sisa, maka sudah
barang tentu bahwa air limbah merupakan benda yang sudah tidak dipergunakan
lagi. Akan tetapi tidak berarti bahwa air limbah tersebut tidak perlu dilakukan
pengelolaan, karena apabila limbah tersebut tidak dikelola secara baik akan
dapat menimbulkan gangguan, baik terhadap lingkungan maupun terhadap kehidupan
yang ada.
Air limbah sangat berbahaya terhadap kesehatan manusia mengingat bahwa
banyak penyakit yang dapat ditularkan melalui air limbah. Air limbah ini ada
yang hanya berfungsi sebagai media pembawa saja seperti penyakit kolera, radang
usus, hepatitis infektiosa, serta schitosomiasis. Selain sebagai pembawa
penyakit di dalam air limbah itu sendiri banyak terdapat bakteri patogen
penyebab penyakit seperti:
a. Virus
Menyebabkan penyakit polio
myelitis dan hepatitis. Secara pasti modus penularannya masih belum diketahui
dan banyak terdapat pada air hasil pengolahan (effluent) pengolahan air.
b. Vibrio Cholera
Menyebabkan penyakit kolera
asiatika dengan penyebaran melalui air limbah yang telah tercemar oleh kotoran
manusia yang mengandung vibrio cholera.
c. Salmonella Typhosa a dan Salmonella Typhosa b
Merupakan penyebab typhus
abdomonalis dan para typhus yang banyak terdapat di dalam air limbah bila
terjadi wabah. Prinsip penularannya adalah melalui air dan makanan yang telah
tercemar oleh kotoran manusia yang banyak berpenyakit typhus.
d. Salmonella Spp
Dapat menyebabkan keracunan
makanan dan jenis bakteri banyak terdapat pada air hasil pengolahan.
e. Shigella Spp
Adalah penyebab disentri
bacsillair dan banyak terdapat pada air yang tercemar. Adapun cara penularannya
adalah melalui kontak langsung dengan kotoran manusia maupun perantaraan
makanan, lalat dan tanah.
f. Basillus Antraksis
Adalah penyebab penyakit
antrhak, terdapat pada air limbah dan sporanya tahan terhadap pengolahan.
g. Brusella Spp
Adalah penyebab penyakit
brusellosis, demam malta serta menyebabkan keguguran (aborsi) pada domba.
h. Mycobacterium
Tuberculosa
Adalah penyebab penyakit
tuberculosis dan terutama terdapat pada air limbah yang berasal dari
sanatorium.
i. Leptospira
Adalah penyebab penyakit weii
dengan penularan utama berasal dari tikus selokan .
j. Entamuba
Histolitika
Dapat menyebabkan penyakit
amuba disentri dengan penyebaran melalui Lumpur yang mengandung kista.
k. Schistosoma Spp
Penyebab penyakit
schistosomiasis, akan tetapi dapat dimatikan pada saat melewati pengolahan air
limbah.
l. Taenia Spp
Adalah penyebab penyakit
cacing pita, dengan kondisi yang sangat tahan terhadap cuaca.
m. Ascaris Spp.
Enterobius Spp
Menyebabkan penyakit cacingan
dan banyak terdapat pada air hasil pengolahan dan Lumpur serta sangat berbahaya
terhadap kesehatan manusia.
Selain sebagai pembawa dan
kandungan kuman penyakit maka air limbah juga dapat mengandung bahan-bahan
beracun, penyebab iritasi, bau dan bahkan suhu yang tinggi serta bahan-bahan
lainnya yang mudah terbakar. Keadaan demikian ini sangat dipengaruhi oleh
sumber asal air limbah. Kasus yang terjadi di Teluk Minamata pada tahun 1953
adalah contoh yang nyata di mana para nelayan dan keluarganya mengalami gejala
penyempitan ruang pandang, kelumpuhan, kulit terasa menebal dan bahkan dapat
menyebabkan kematian.
Kejadian yang demikian adalah sebagai akibat
termakannya ikan oleh nelayan, sedangkan ikan tersebut telah mengandung air
raksa sebagai akibat termakannya kandungan air raksa yang ada di dalam teluk.
Air raksa ini berasal dari air limbah yang tercemar oleh adanya pabrik yang
menghasilkan air raksa pada buangan limbanya. Selain air raksa masih banyak
lagi racun lainnya yang dapat membahayakan kesehatan manusia antara lain:
1. Timah Hitam
Apabila manusia terpapar oleh timah hitam, maka orang
tersebut dapat terserang penyakit anemia, kerusakan fungsi otak, serta
kerusakan pada ginjal.
2. Krom
Krom dengan senyawa bervalensi tujuh lebih berbayaha
bila dibandingkan dengan krom yang bervalensi tiga. Apabila terpapar oleh krom
ini dapat menyebabkan kanker pada kulit dan saluran pencernaan.
3. Sianida
Senyawa ini sangat beracun terhadap manusia karena dalam
jumlah yang sangat kecil sudah dapat menimbulkan keracunan dan merusak organ
hati.
E. Pengolahan Limbah Cair
Kadang-kadang aliran limbah perlu diolah sendiri-sendiri untuk mengurangi
konsentrasi beberapa zat pencemar dalam limbah cair. Aliran yang mengandung
sulfida dapat dioksidasi untuk mengurangi kadar sulfida. Krom hampir selalu
trivalent karena tidak perlu dilakukan reduksi bentuk heksavalennya. Aliran
mengandung krom dapat diendapkan dengan menggunakan tawas, garam besi atau
polimer pada pH tinggi. Krom mungkin dapat diperoleh kembali dengan menyaring
endapan, melarutkannya kembali dalam asam dan menggunakannya untuk penyamakan.
Proses pengolahan primer lain mliputi penyaringan, ekualisi dan
pengendapan untuk mengurangi BOD dan memperoreh padatan kembali. Pengolahan
secara kimia dengan menggunakan tawas, kapur tohor, fero-chlorida atu
polielektrolit lebih lanjut dapat mengurangi PTT dan BOD. Sistem pengolahan
secara biologi bekerja efektif. Keragaman laju alir dan kadar limbah mungkin
besar. Karena itu, harus digunakan sistem penyamakan atau sistem laju alir
tinggi. Sistem anaerob efektif, tetapi akan mengeluarkan bau tajam dang
mengganggu daerah pemukiman.
Sistem-sistem parit oksidasi, kolam aerob, sringan tetes dan Lumpur
teraktifkan sudah banyak digunakan. Danau (anaerob dan aerob) meruopakan sistem
yang murah dan efektif, apabila dirancang dan dioperasikan secara baik dan
apabila tanah tersedia. Apabila diperlukan, dapat digunakan suatu sistem untuk
menghilangkan tingkat nitrogen yang tinggi. Dalam operasi baru
telah digunakan adsorbsi (penyerapan) karbon dan pengayakan mikro untuk
mengurangi zat pencemar sampai tingkat rendah.
BAB III
KESIMPULAN DAN
SARAN
A. Kesimpulan
Dari masalah dalam makalah
ini seharusnya kita harus mengerti bahwa pengolahan
limbah cair industri sangat berbahaya. Banyak efek buruk dari limbah cair
industri. Banyak cara pengolahan industri, diantaranya materi di makalah ini.
B. Saran
1. Saran teoretis
Untuk penulis
makalah ini kurang materi dan untuk pembaca harus mencari materi dari sumber
lain untuk melengkapi kekurangan materi makalah ini.
2. Saran praktis
Setelah membaca
makalah ini penulis mengajak kepada semua pembaca agar memberikan pendidikan
kepada masyarakat agar mereka mengerti tentang pengolahan
limbah cair industri.
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Azrul, Pengantar Imu
Kesehatan Lingkungan, Jakarta :
Mutiara Sumber Widya, 1995.
Dinas Kebersihan Kotamadyia
Padang, Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja, Padang : 1990
Djatmiko, Margono, Wahyono, Pendayagunaan
Industri Managemen, Bandung : PT.
Citra Aditya Bakti, 2000
Haudri Satriago, Istilah Lingkungan
Untuk Manajemen, Jakarta : PT. Gramedia,
1996.
Notoatmodjo, Soekidjo, Ilmu Kesehatan
Masyarakat, Jakarta : Rineka cipta, 1997.
Udin Jabu, Dkk, Pedoman Bidang
Studi Pembuangan Tinja Dan Air Limbah Pada Institusi Pendidikan
Sanitasi/Kesehatan Lingkungan, Jakarta : Pusdiknakes.
No comments:
Post a Comment