SISTEMATIKA
PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN KUALITATIF
BAB I
PENDAHULUAN
Pendahuluan merupakan bagian yang
memberikan gambaran umum mengenai penelitian yang dilakukan. Dalam bagian ini kita akan dapat dilihat
hal-hal pokok yang tercakup dalam penelitian dan hubungan antara hal yang satu
dengan dengan hal yang lainnya. Bagian ini adalah judul bab 1 yang mencakup :
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Bagian ini menguraikan tentang
adanya kesenjangan antara harapan (das sollen) dan (das sein), fakta-fakta yang
menolak Kebenaran suatu teori atau hasil penelitian sebelumnya. Ada dua kekeliruan yang umumnya terdapat
pada entri Latar Belakang Masalah sebuah proposal penelitian kualitatif.
a) Uraian pada beberapa paragraf awal
terlalu umum sehingga tidak relevan atau tidak menyentuh permasalahan yang akan
diteliti.
b) Kedua, data aktual tentang besaran
masalah yang akan diteliti sangat sedikit, atau bahkan tidak dicantumkan sama
sekali, dalam Latar Belakang Masalah.
Kegagalan penulis proposal dalam mengungkapkan
gambaran permasalahan yang akan diteliti beserta data terkini yang menunjukkan
bahwa permasalahan tersebut masih aktual dan serius menyebabkan ia gagal pula
dalam meyakinkan bahwa penelitian tersebut menarik dan penting dilakukan.
Padahal, ini lah yang menjadi poin sentral yang harus dikembangkan dalam entri
Latar Belakang Masalah.
Secara umum, beberapa poin yang
harus didiskusikan dalam Latar Belakang Masalah mencakup:
·
Gambaran
umum permasalahan
·
What It
Should be (Teoritis) dan What It Is (Empiris; Kemukakan data lapangan);
kesenjangan diantara keduanya menunjukkan adanya permasalahan yang membutuhkan
jawaban yang dapat dipertanggungjawabkan secara metodologis yaitu melalui
penelitian.
·
Apa yang
telah dilakukan peneliti lain dan bagaimana posisi penelitian yang diusulkan
diantara penelitian yang telah ada (konteks penelitian)
·
Mengapa
peneliti tertarik meneliti topik tersebut?
·
Mengapa
peneliti merasa penelitian tentang topik tersebut penting dilakukan:
konsekuensi negatif seperti apa yang mungkin muncul jika permasalahan tersebut
tidak diteliti?
Soli Abimanyu & Sulaiman Samad
(2003), mengatakan bahwa komponen-komponen yang dicakup dalam latar belakang,
antara lain :
a.
Rumusan tema
sentral masalah atau problem issue dengan mengguraikan gambaran singkat secara
kondisional dan situasional fenomena yang dihadapi, sehingga menggungah untuk
dilakukan penelitian dalam waktu cepat atau memdesak.
b. Argumentasi dukungan data empiris
yang melandasi pendeskrespsian proses muncul fenomena yang dihadapi. Artinya,
peneliti sudah mempunyai gambaran mengenai apa-apa yang harus diperhatikan
dalam rangka pendekatan masalahnya.
c.
Uraian
selanjutnya, mengemukakan apa yang diharapkan dari hasil penelitian seperti
yang dipersepsikan berupa dampak positifnya sebagai pencanangan nilai manfaat
praktis dan sumbangan akademik dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan.
B. BATASAN MASALAH/FOKUS PENELITIAN
Fokus penelitian memuat rincian
pernyataan tentang cakupan atau topik-topik
pokok yang akan diungkap/digali dalam penelitian ini. Apabila digunakan
istilahrumusan masalah, fokus penelitian berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan
dijawabdalam penelitian dan alasan diajukannya pertanyaan.
Pertanyaan-pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui gambaran apa yang akan
diungkapkan di lapangan. Pertanyaan- pertanyaan yang diajukan harus didukung
oleh alasan-alasan mengapa hal tersebutditampilkan.Alasan-alasan ini harus
dikemukakan secara jelas, sesuai dengan sifat penelitian kualitatif yang
holistik, induktif, dan naturalistik yang berarti dekat sekali dengan gejala
yang diteliti. Pertanyaan-pertanyaan tersebut diajukan setelah diadakan studi
pendahuluan di lapangan
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian merupakan sasaran
hasil yang ingin dicapai dalam penelitian sesuai dengan focus yang telah
dirumuskan. Soli Abimanyu & Sulaiman Samad (2003), mengatakan bahwa Tujuan
penelitian merupakan gambaran operasionalisasi yang mengacu pada rumusan
masalah, yaitu jawaban atas masalah yang diajukan.
D. MANFAAT HASIL PENELITIAN
Bagian ini menguraikan tentang
kegunaan atau pentingnya penelitian terutama bagi pengembangan ilmu atau
pelaksanaan pembangunan dalam arti luas. Manfaat hasil penelitian menegaskan
dalam hal apa, siapa atau lembaga mana yang diharapkan dapat memanfaatkan hasil
penelitian bagaimana bentuk manfaatnya (Soli
Abimanyu & Sulaiman Samad : 45 ).
Ada 2 manfaat hasil penelitian yakni
manfaa teoritis atau pengembangan ilmu (umum dan khusus ) dan manfaat praktis
aspek guna laksana. Secara lebih rinci,
pada entri Manfaat Penelitian peneliti harus memberikan penjelasan yang
realistis tentang apa kontribusi penelitian tersebut terhadap:
-
ilmu
pengetahuan (Mengembangkan konsep? Menguji teori? Menegaskan generalisasi?).
Penelitian yang berdimensi praktis tidak bisa dipaksakan untuk memberikan
kontribusi teoritis, misalnya untuk mengembang¬kan atau membantah sebuah teori.
-
pembuat
kebijakan (Masukan apa yang dapat diberikan penelitian ini kepada policy maker
untuk menghasilkan kebijakan yang lebih dapat diper-tanggungjawabkan?;
bagaimana temuan penelitian ini dapat dijadikan dasar perumusan kebijakan?)
-
praktisi
(informasi apa yang dapat diberikan penelitian ini dalam kaitannya dengan upaya
pemecahan masalah tertentu? Mengapa praktisi memerlukan informasi yang akan
ditemukan penelitian ini?)
BAB II
KAJIAN
PUSTAKA
A. KAJIAN PUSTAKA
Bagian ini dimaksudkan untuk
mengertengahkan kerangka acuan yang dikemukakan berdasarkan ringkasan dan
tinjauan tentang teori-teori yang erat hubungannya dengan masalah yang telah
diteliti, baik sejalan dan mendukung maupun yang berbeda dari teori yang
digunakan. Pada dasarnya uraian teoritid yang dikembangkan dalam bagian ini
adalah penjelasan atau kajian teori dari masing-masing peubah yang dikaji dalam
penelitian, dan uraian teoritis keterkaitan antar peubah yang diteliti. Kajian
tersebut dapat berasal dari beberapa sumber tertentu seperti buku teks, jurnal,
makalah seminar, internet, compact, disertasi, tesis, laporan penelitian.
Pada bagian ini juga harus
dikemukakan temuan-temuan penelitian sebelumnya yang relevan dengan masalah
yang sedang dikaji, terutama yang menunjukkan keterkaitan antara peubah yang
diteliti.
B. KERANGKA PIKIR
Bagian ini menguraikan hubungan
logis antara peubah berdasarkan pembahasan teoritis dan empiris yang akan
menjadi dasar dalam perumusan hipotesis penelitian. Sedangkan untuk penelitian peubah
tunggal berisi uraian atau deskripsi hal-hal yang berkaitan/berhubungan dengan
peubah atau masalah yang diteliti, yang menjadi dasar dalam merumuskan
pertanyaan penelitian.
C. HIPOTESIS
Hipotesis memuat pernyataan singkat
yang disimpulkan dari landasan teori atau tinjauan pustaka dan merupakan
jawaban sementara (dugaan) terhadap permasalahan yang diteliti. Karena diangkat
dari landasan teori, maka hipotesis merupakan “kesimpulan teoritik” (hasil
perenungan teoritis) yang perlu diuji dengan kenyataan empirik. Hipotesis masih
perlu diuji kebenarannya, maka isi hipotesis harus bersifat dapat diuji atau
dapat dikonformasikan.
BAB III
METODE
PENELITIAN
Bab ini memuat uraian tentang metode
dan langkah-langkah penelitian secara operasional yang menyangkut pendekatan
penelitian, kehadiran peneliti, lokasi penelitian, sumber data, prosedur
pengumpulan data, analisis data, pengecekan keabsahan data dan tahap-tahap
penelitian.
A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN
Pada bagian ini, peneliti perlu menjelaskan
bahwa pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, dan menyertakan
alasan-alasan singkat mengapa pendekatan ini digunakan. Selain itu, juga
dikemukakan orientasi teoretik, yaitu landasan berpikir untuk memahami makna
suatu gejala, misalnya fenomenologis, interaksi simbolik, kebudayaan,
etnometodologis, atau kritik seni . peneliti juga perlu mengemukakan jenis
penelitian kualitatif yang digunakannya.
B. KEHADIRAN PENELITI
Dalam bagian ini perlu disebutkan
bahwa peneliti bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpul data. Instrument
selain manusia dapat pula digunakan, tetapi fungsinya terbatas sebagai
pendukung tugas peneliti sebagai instrumen. Kehadiran peneliti harus dilukiskan
secara eksplisit dalam proposal penelitian. Perlu dijelaskan apakah peran
peneliti sebagai partisipan penuh, pengamat partisipan, atau pengamat penuh,.
Perlu pula disebutkan apakah kehaidran peneliti diketahui statusnya sebagai
pneeliti atau subjek atau informan.
C. LOKASI PENELITIAN
Uraian lokasi penelitian diisi
dengan identifikasi karakteristik lokasi dan alas an memilih lokasi serta
bagaimana peneliti memasuki lokasi tertentu. Lokasi hendaknya diuruaikan secara
jelas, misalnya letak geografis, bangunan fisik, struktur organisasi, program
dan suasana sehari-hari pemilihan lokasi harus di dasarkan pada
pertimbangan-pertimbangan kemenarikan, keunikan, dan kesesuaian dengan topik
yang dipilih. Dengan pemilihan lokasi ini, peneliti diharapkan menemukan
hal-hal yang bermakna dan baru. Peneltiti kurang tepat jika mengutarakan
alasan-alasan seperti dekat dengan rumah peneliti, peneliti pernah bekerja di
situ, atau peneliti telah mengenal orang-orang kunci.
D. SUMBER DATA
Pada bagian ini dilaporkan jenis
data, sumber data, teknik penjaringan data dengan keterangan yang memadai.
Uraian tersebut meliputi data apa saja yang dikumpulkan, bagaimana
karakteristiknya, siapa yang dijadikan subjek dan informan penelitian,
bagaimana cirri-ciri subjek dan informan itu, dan dengan cara bagaimana data
dijaring, sehingga kredibilitasnya dapat dijamin. Misalnya data dijaring dari
informan yang dipilih dengan teknik bola salju (snowball sampling).
Dalam penelitian kualitatif tujuan
pengambilan sampel adalah untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin, bukan
untuk melakukan rampatan (generalisasi).
E. PROSEDUR PENGUMPULAN DATA
Dalam penelitian kualitatif,
peneliti adalah instrument. Berbeda dengan penelitian kuantitatif dimana data
yang akan diperoleh lebih tergantung kepada daftar pertanyaan yang telah
dirancang dan dibatasi sedemikian rupa - dan daftar pertanyaan tersebut bisa
saja disampaikan ke responden melalui kurir, post atau telefon - dalam
penelitian kualitatif kepiawaian seorang peneliti lapangan lah yang menentukan
keberhasilan proses pengumpulan data.
Sejalan dengan pandangan
human-as-instrument ini, metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif
merupakan perpanjangan dari kegiatan yang lazim di-lakukan manusia dalam
kesehariannya seperti membaca, melihat, mendengar, berbicara, dst. Dalam bahasa
metodologis, kegiatan seperti ini disebut observasi dan interviu. Kedua jenis
metode ini merupakan aktifitas utama yang pada umumnya dilakukan peneliti dalam
proses pengumpulan data kualitatif.
F. ANALISIS DATA
Pada bagian analisis data diuraikan
proses pelacakan dan pengaturan secara sistematis transkrip-transkrip
wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain agar peneliti dapat menyajikan
temuannya. Analisis ini melibatkan pengerjaan, pengorganisasian, pemecahan dan
sintesis data serta pencarian pola, pengungkapan hal yang penting, dan
penentuan apa yang dilaporkan.
Dalam penelitian kualitatif,
analisis data dilakukan selama dan setelah pengumpulan data, dengan
teknik-teknik misalnya analisis domain, analisis taksonomis, analisis
komponensial, dan analisis tema. Dalam hal ini peneliti dapat menggunakan
statistik nonparametrik, logika, etika, atau estetika. Dalam uraian tentang
analisis data ini supaya diberikan contoh yang operasional, misalnya matriks
dan logika.
Adapun tahapan analisis data yaitu
reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan verifikasi. Ketiga alur tahapan
tersebut terjadi secara bersamaan, konsekuensinya adalah pengumpulan data dan
analisisnya harus selalu berjalan pada waktu yang bersamaan.
G. PENGECEKAN KEABSAHAN TEMUAN
Bagian ini memuat uraian tentang
usaha-usaha peneliti untuk memperoleh keabsahan temuannya. Agar diperoleh
temuan dan interpretasi yang absah, maka perlu diteliti kredibilitasnya dengan
mengunakan teknik-teknik perpanjangan kehadiran peneliti di lapangan, observasi
yang diperdalam, triangulasi(menggunakan beberapa sumber, metode, peneliti,
teori), pembahasan sejawat, analisis kasus negatif, pelacakan kesesuaian hasil,
dan pengecekan anggota. Selanjutnya perlu dilakukan pengecekan dapat-tidaknya
ditransfer ke latar lain (transferrability), ketergantungan pada konteksnya
(dependability), dan dapat-tidaknya dikonfirmasikan kepada sumbernya
(confirmability) .
H. TAHAP-TAHAP PENELITIAN
Bagian ini menguraikann proses
pelaksanaan penelitian mulai dari penelitian pendahuluan, pengembangan desain,
penelitian sebenarnya, sampai pada penulisan laporan.
BAB IV
ORGANISASI
PENELITIAN DAN JADWAL PENELITIAN
A.
Organisasi
Penelitian
Dalam
penelitian yang dilakukan oleh tim, organisasi ini perlu dikemukakan kepada tim.
Masing-masing personal mempunyai uraian tugas dan waktu
yang tersedia.
B.
Jadwal
Penelitian
Jadwal
penelitian berisi aktivitas yang akan
dilakukan dengan menentukan waktunya, agar penelitian dapat berjalan sesuai
dengan waktu yang direncanakan.
BAB V
BIAYA YANG
DIPERLUKAN
Biaya merupakan hal yang sangat
penting dalam penelitian. Jumlah biaya yang dibutuhkan disesuaikan dengan
kebutuhan di lapangan. Semua biaya yang dibutuhkan perlu diuraikan secara
rinci, agar organisasi keuangan dapat berjalan secara efektif sampai penelitian
berakhir.
No comments:
Post a Comment