proposal Tesis "Pemanfaatan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer dan Motivasi Belajar"
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaruan dalam
pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para pendidik dituntut
agar mampu menggunakan alat-alat yang ada atau dapat disediakan oleh sekolah
dan tidak menutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan
perkembangan dan tuntutan zaman. Penggunaan media pembelajaran merupakan suatu
keharusan dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran.
Pembelajaran
disekolah saat ini mulai disesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi,
sehingga terjadi perubahan dan pergeseran paradigm pendidikan. Perkembangan
pesat dibidang teknologi informasi khususnya internet mempercepat aliran ilmu
pengetahuan yang menembus batas-batas dimensi ruang, waktu, birokrasi, dan
kemapanan.
Program-program
di internet bukan hanya menampilkan data dan informasi yang dapat
ditransmisikan dengan kecepatan tinggi, tetapi juga ilmu pengetahuan yang dapat
diakses secara cepat oleh penggunanya. Tentu saja kondisi ini berpengaruh pada
kebiasaan dan budaya pendidikan yang dikelola selama ini. Kemajuan dan
perkembangan teknologi sudah demikian menonjol, sehingga penggunaan alat-alat
bantu mengajar seperti audio, maupun video visual serta perlengkapan sekolah
disesuaikan dengan perkembangan zaman dan disesuaikan dengan tuntutan kurikulum.
Saat
ini komputer bukan lagi merupakan barang mewah, Pada awalnya komputer
dimanfaatkan di sekolah sebagai penunjang kelancaran pekerjaan bidang
administrasi dengan memanfaatkan software Microsoft word, excel dan access.
Dengan masuknya materi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam kurikulum baru, maka peranan komputer sebagai salah satu komponen utama dalam TIK mempunyai posisi yang sangat penting sebagai salah satu media pembelajaran.
administrasi dengan memanfaatkan software Microsoft word, excel dan access.
Dengan masuknya materi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam kurikulum baru, maka peranan komputer sebagai salah satu komponen utama dalam TIK mempunyai posisi yang sangat penting sebagai salah satu media pembelajaran.
Fisika merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan yang
berpengaruh terhadap kemajuan teknologi. Pemahaman dan penguasaan konsep fisika
yang baik dan benar pada peserta didik akan dapat memberikan kontribusi yang
tepat terhadap kemajuan IPTEK. Konsep fisika yang baik dan benar dapat
diwujudkan melalui pendidikan yang dilaksanakan menurut pendekatan, strategi,
metode dan media yang tepat dalam proses pembelajaran.
Penguasaan konsep fisika peserta didik masih sangat dangkal
merupakan kenyataan yang ada di lapangan. ”Peserta didik tidak memahami
melainkan menghafalkan konsep abstrak yang disajikan pendidik dalam bentuk
persamaan matematika” (Nugraha, 2004). Pemahaman terhadap konsep fisika yang
dangkal menyebabkan peserta didik selalu merasa kesulitan belajar fisika dan
cenderung kurang menyenangi pelajaran fisika. Pada setiap pokok bahasan yang
memiliki tingkat kesulitan yang berbeda, peserta didik cenderung mengalami
kesulitan yang sama. Hal ini berlaku juga pada materi termodinamika yang ditunjukkan
dengan hasil belajar fisika yang masih rendah karena belum mencapai kriteria
ketuntasan minimal yang ditentukan sekolah. Berikut hasil belajar fisika peserta
didik selama 3 tahun terakhir :
Tabel 1.1 Nilai rata-rata kompetensi dasar Terodinamika
MA
Negeri Sintang
No.
|
Tahun Pelajaran
|
Nilai Rata-rata
|
Ktiteria Ketuntasan
Minimal
|
1.
|
|||
2.
|
|||
3.
|
Penyebab
lain peserta didik tidak mampu menerapkan
konsep fisika adalah mereka belum mampu mengerjakan soal yang sedikit berbeda
dengan contoh soal buatan pendidik. Padahal soal-soal yang dibuat pendidik pada
saat ulangan harian maupun ulangan semester bentuknya mirip (sedikit berbeda)
dengan contoh soal yang dibuat pendidik pada saat pembelajaran. Peserta didik seharusnya
dapat menerapkan konsep fisika yang telah dipelajari untuk menyelesaikan
soal-soal buatan pendidik. Oleh karena peserta didik itu
perlu memiliki pengalaman yang bervariasi dalam membuat soal dan
penyelesaiannya.
Selai
itu, rendahnya pemerolehan hasil belajar mata pelajaran fisika sebagai akibat
dari perangkat pembelajaran belum dimanfaatkan sepenuhnya seperti media
pembelajaran pemerolehan hasil belajar fisika dapat naik apabila peserta didik
dirangsang dengan media pembelajaran interaktif, sehingga peserta didik tidak
hanya mendengarkan pendidik berceramah saja.
Untuk
mencapai peningkatan pemerolehan hasil belajar tersebut pendidik dituntut
menggunakan berbagai cara dalam pembelajaran, salah satunya adalah penggunaan
media pembelajaran. Media pembelajaran saat ini yang dirasa menarik bagi
peserta didik adalah dengan menggunakan media pembelajaran interaktif.
”Pendidik dalam pembelajaran adalah mediator dan fasilitator dalam
pembentukan pengetahuan dan pemahaman peserta didik” (Suparno, 1997). Tugas pendidik
adalah membelajarkan peserta didik yaitu mengkondisikan peserta didik agar
belajar aktif sehingga potensi dirinya (kognitif, afektif dan konaktif) dapat
berkembang dengan maksimal. ”Belajar aktif melalui partisipasi dalam setiap
kegiatan pembelajaran akan membentuk kompetensi yaitu kemampuan peserta didik untuk
melakukan sesuatu yang positif” (Suherman, 2004). Pemilihan media yang tepat
oleh pendidik akan sangat menunjang jika dikolaborasi dengan metode yang
memanfaatkan kemampuan peserta didik. Karakteristik peserta didik yang berbeda-beda
dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran.
Metode dan media pembelajaran merupakan suatu konsep yang harus
dimiliki oleh setiap pendidik. Metode dan media pembelajaran yang tepat sangat
berperan demi terciptanya tujuan dari pembelajaran itu sendiri. Metode yang
digunakan oleh para pendidik pada prinsipnya masih sama, yaitu dengan cara
ceramah tanpa menggunakan media lain. Peserta didik akan mengalami kejenuhan
dengan metode tersebut karena tidak semua peserta didik memiliki kemampuan yang
sama dalam menerima penjelasan yang diberikan oleh pendidik.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini
memungkinkan pembelajaran fisika diarahkan sesuai tuntutan Kurikulum yang
menekankan pembelajaran berpusat pada siswa (student-centered). Media pembelajaran interaktif,
memungkinkan peserta didik untuk melakukan interaksi dengan program yang ada.
Penggunaan media pembelajaran interaktif memberikan motivasi terhadap peserta
didik untuk lebih tertarik terhadap pelajaran yang akan disampaikan, penggunaan
media pembelajaran interaktif menimbulkan kegairahan peserta didik selama
penggunaannya tepat dan sesuai dengan topik yang disampaikan. Dengan adanya
motivasi kemungkinan prestasi peserta didik akan meningkat.
Pemerolehan
hasil belajar juga mempunyai kaitan erat dengan motivasi belajar yang dimiliki
peserta didik, sehingga cara-cara mengajar yang dikembangkan pendidik akan
lebih terserap dan terkesan difikiran peserta didik apabila ada dorongan
psikologis dari peserta didik itu sendiri. Sekolah sebagai organisasi yang
mendelegasikan kewenangan kepemimpinan kepada pendidik dalam kegiatan proses
belajar mengajar di kelas, senantiasa menuntuk peran aktif untuk menumbuhkan
motivasi belajar demi tercapainya tujuan bersama yaitu peningkatan premerolehan
hasil belajar.
Jadi,
Motivasi merupakan suatu proses psikologis yang mencerminkan interaksi antara
sikap, kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang terjadi pada diri seseorang. Dan
motivasi sebagai proses psikologis timbul diakibatkan oleh faktor di dalam diri
seseorang itu sendiri yang disebut intrinsik atau faktor dari luar yang disebut
faktor ekstrinsik.
Pendidik dituntut kreatif memanfaatkan kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi untuk mengubah model pembelajaran. Pembelajaran,
Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM) dapat terwujud
dengan media teknologi informasi. Melalui kreativitas pendidik, konsep-konsep
fisika yang tadinya nampak membosankan dapat menarik minat peserta didik untuk
mempelajari. Disamping itu, peserta didik menjadi paham dengan konsep yang
diajarkan sehingga lebih kritis, kreatif dan dapat mengeksplorasi alam sesuai
kemampuannya.
Namun
pada kenyataannya penggunaan media pembelajaran interaktif masih terdapat
berbagai kendala, antara lain: tidak semua pendidik mampu menggunakannya,
selain itu jumlah media pembelajaran interaktif di Madrasah Aliyah Negeri
Sintang jumlahnya masih sangat kurang.
Media interaktif berbasis komputer pada saat ini dikembangkan
dengan pemanfaatan komputer sebagai panduan (computer assisted instruction).
Perkembangan teknologi dan informasi yang pesat saat ini sangat memungkinkan pendidik
mendesain pembelajaran yang dapat meminimalkan kehadiran pendidik. pendidik
sebagai fasilitator dapat mengkonstruksi pembelajaran berbasis komputer yang
dapat dilakukan secara mandiri oleh peserta didik. Melalui media interaktif
berbasis komputer peserta didik segera mendapat feedback melalui
komputer dan latihan dapat dilakukan berulang sesuai dengan kemampuan peserta
didik. Media pembelajaran interaktif dengan panduan komputer melibatkan
pengguna dalam aktivitas-aktivitas yang menuntut proses mental didalam
pembelajaran. Sejalan dengan pendapat Hooper (2002), media interaktif berbasis
komputer adalah paket media interaktif yang di dalamnya terdapat langkah-langkah
instruksional yang didesain untuk melibatkan pengguna secara aktif di dalam
proses pembelajaran.
Setiap peserta didik memiliki karakteristik berbeda yang muncul
dari dalam diri (internal) maupun dari luar (eksternal) sebagai
hasil interaksi dengan lingkungannya. Salah satu karakteristik peserta didik
yang menarik dari dalam diri dan dapat diperkuat dari luar yaitu motivasi
belajar. Peserta didik yang memiliki motivasi belajar tinggi lebih mudah
mengembangkan minat dan kemauan secara sadar untuk belajar sehingga akan lebih
baik menguasai pembelajaran melalui media interaktif berbasis komputer.
Kesadaran untuk memahami, menguasai dan mengaplikasikan dalam permasalahan yang
terkait merupakan kunci sukses untuk menyelesaikan tiap bagian pada
pembelajaran mandiri. “Umpan balik yang diberikan dengan cepat tampak dan
efisien pada media interaktif berbasis komputer sangat tepat untuk peserta
didik yang memiliki motivasi belajar tinggi” (Moh. Asrori, 2008).
Untuk mengetahui bahwa proses pembelajaran dapat berlangsung dan
penguasaan konsep peserta didik tercapai maka diperlukan alat ukur keberhasilan
peserta didik dalam belajar yaitu dengan tes pemerolehan hasil belajar. “Tes
pemerolehan hasil belajar merupakan salah satu alat pengukuran dibidang
pendidikan yang sangat penting artinya sebagai sumber informasi guna mengambil
keputusan” (A’yun, 2007: 8). Menurut Gronlund (1977), “tes harus mengukur pemerolehan
hasil belajar yang telah dibatasi dengan jelas, berisi item-item yang cocok
untuk mengukur hasil belajar yang diinginkan”. Oleh karena itu perlu dipilih
soal-soal yang benar-benar dapat mengukur kemampuan peserta didik dalam
pemahaman tentang materi termodinamika.
Berangkat
dari gambaran kondisi nyata di atas penulis tertarik mengadakan penelitian
tentang Pengaruh Pemanfaatan Media Pembelajaran
Interaktif Berbasis Komputer dan Motivasi Belajar Terhadap Pemerolehan Hasil Belajar
Fisika pada Siswa Kelas XI IPA MA Negeri Sintang.
B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan
latar belakang permasalahan di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah
sebagai berikut:
1. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi memungkinkan pendidik
untuk melakukan inovasi dalam pembelajaran.
2. Dalam
pengajaran fisika banyak peserta didik yang kurang memahami konsep fisika,
3. Kurangnya
pemanfaatan media pembelajaran interaktif pada proses pembelajaran.
4. Fisika masih dianggap sebagai mata pelajaran yang abstrak,
membosankan dan terlau sulit dipahami oleh sebagian besar peserta didik.
5. Materi fisika dengan pokok bahasan Termodinamika merupakan salah
satu materi yang masih sulit dipahami peserta didik sehingga pemerolehan hasil
belajar masih rendah.
6. Pendidik menggunakan metode ceramah tanpa variasi media dalam
pembelajaran.
7. Pendidik pesimis untuk mencoba metode dan media yang bervariasi
dalam pembelajaran.
8. Sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah belum optimal
dimanfaatkan untuk pembelajaran fisika.
C. Pembatasan
Masalah
Adapun pembatasan masalah yang ada yaitu:
1.
Materi
fisika yang dipilih dalam penelitian ini adalah Termodinamika, materi kelas XI
IPA SMA/MA sesuai dengan KTSP 2006 yang diterapkan di MAN Sintang.
2.
Prestasi
belajar fisika dibatasi pada pokok bahasan yang sesuai dengan materi
penelitian.
3.
Media
audiovisual yang dimaksud adalah media yang sudah terinstal di komputer dan
dioperasikan dengan software pendukung dengan format swf.
4.
Media
interaktif berbasis komputer yang dimaksud adalah software pembelajaran mandiri
yang didesain khusus pada pokok bahasan yang sesuai dengan materi penelitian.
Media ini dioperasikan dengan panduan komputer (computer assisted
instruction).
5.
Motivasi
berprestasi peserta didik dibatasi pada tingkat tinggi dan rendah yang dimiliki
oleh peserta didik kelas XI IPA MAN
Sintang.
D.
Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, dan untuk
memperoleh pernyataan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup
permasalahan yang akan diteliti, maka dibuat beberapa rumusan masalah sebagai
berikut:
1.
Apakah ada
pengaruh pembelajaran fisika menggunakan media audiovisual dan media interaktif
berbasis komputer terhadap pemerolehan hasil belajar peserta didik?
2.
Apakah ada
pengaruh motivasi belajar terhadap pemerolehan hasil belajar peserta didik?
3.
Apakah ada
interaksi antara motivasi belajar dengan pembelajaran menggunakan media
audiovisual dan media interaktif berbasis komputer terhadap pemerolehan hasil
belajar peserta didik?
4.
Apakah ada
interaksi antara motivasi berprestasi peserta didik dengan pembelajaran
menggunakan media audiovisual dan media interaktif berbasis komputer terhadap pemerolehan
hasil belajar peserta didik?
E.
TUJUAN
PENELITIAN
Berdasarkan beberapa rumusan masalah di atas, adapun
tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1.
pengaruh
pembelajaran fisika menggunakan media audiovisual dan media interaktif berbasis
komputer terhadap pemerolehan hasil belajar peserta didik pada materi Termodinamika
di kelas XI IPA MAN Sintang.
2.
pengaruh
motivasi belajar terhadap pemerolehan hasil belajar peserta didik pada materi
Termodinamika di kelas XI IPA MAN Sintang.
3.
Interaksi
antara motivasi belajar dengan pembelajaran menggunakan media audiovisual dan
media interaktif berbasis komputer terhadap pemerolehan hasil belajar peserta
didik pada materi Termodinamika di kelas XI IPA MAN Sintang.
4.
Interaksi antara
motivasi berprestasi peserta didik dengan pembelajaran menggunakan media
audiovisual dan media interaktif berbasis komputer terhadap pemerolehan hasil
belajar peserta didik pada materi Termodinamika di kelas XI IPA MAN Sintang.
F.
Manfaat
Peneli tian
1. Manfaat Teoritis
a.
Menambah
khasanah ilmu pengetahuan tentang pengaruh pembelajaran fisika menggunakan media
audiovisual dan media interaktif berbasis komputer ditinjau dari motivasi
belajar peserta didik terhadap pemerolehan hasil belajar.
b. Sebagai bahan pertimbangan dan bahan masukan serta acuan bagi
penelitian di bidang pendidikan selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a.
Memberikan
pengalaman yang berbeda pada peserta didik dalam pembelajaran fisika untuk
meningkatkan kemampuan serta menggali potensi yang ada untuk meningkatkan
pemerolehan hasil belajar.
b.
Memberikan
masukan kepada pendidik fisika dalam rangka memilih media pembelajaran fisika
untuk meningkatkan pemerolehan hasil belajar peserta didik.
c.
Memberikan
sumbangan yang bermanfaat bagi sekolah dalam rangka perbaikan proses
pembelajaran mata pelajaran fisika khususnya dan mata pelajaran lain pada
umumnya.
No comments:
Post a Comment